Bincang Beasiswa
Turkey Scholarships (YTB) Bersama Turkish Spirits (TS)
|
[Sonia/TS] |
Hari,
tanggal : Selasa, 20 Februari 2018
Pukul :
16.00 - 19.00 EEST / 20.00 - 23.00 WIB
Media :
Grup Whatsapp
Peserta :
250 orang
Moderator : Roida Hasna Afrilita
S1 Pend. Bahasa Turki Çanakkale Onsekiz Mart Üniversitesi
Awardee Beasiswa
YTB tahun 2013
SESI
I (Moderator)
Beasiswa
Türkiye Bursları atau Turkey Scholarships atau biasa disebut juga Beasiswa YTB adalah beasiswa resmi dari
Pemerintah Turki di bawah tanggung jawab Yürtdışı Türkler ve Akraba
Topluluklar
atau Direktorat untuk Diaspora Turki dan Komunitas Terkait. Beasiswa ini tidak
bersifat mengikat, jadi tidak ada kontrak harus bekerja di Turki setelah lulus
nanti. Beasiswa YTB buka setiap tahun, dan hingga hari ini tercatat ada kurang
lebih sebanyak 16.000 mahasiswa internasional di Turki sebagai penerima atau
biasa disebut pula awardee. Lebih lengkapnya bisa dibaca di https://www.turkiyeburslari.gov.tr/en/english-home/.
Turkish
Spirits
atau dikenal juga dengan singkatannya, yaitu TS, merupakan platform yang dibuat oleh sekumpulan mahasiswa yang pernah belajar
di Turki untuk memberikan informasi tentang Turki yang masih jarang terdengar
di Indonesia. Selain itu, TS juga berusaha untuk menerjemahkan beberapa karya
terbaik dari Turki ke dalam bahasa Indonesia. Saat ini TS sudah memiliki 2 buah
karya dalam bentuk buku yang bisa ditemukan di toko buku terdekat, termasuk
Gramedia. Buku pertama adalah Turki yang
Tak Kalian Kenal! (November, 2017) dan yang kedua Seribu Warna Türkiye (Maret, 2018).
Untuk mengenal TS lebih dekat silakan baca portal kami www.turkishspirtis.org,
like fanpage Facebook Turkish Spirits, dan follow instagram
kami @spiritturki.
SESI
II (S2)
Narasumber 1: Gesta Fauzia Nurbiansyah
Saat
ini menempuh S2 South Asian Studies and
International Relations di Necmettin Erbakan Üniversitesi.
Merupakan awardee Beasiswa YTB tahun 2016, dan sebelumnya lulus
jenjang S1 di jurusan Hub. Internasional
UMY. Aktif di berbagai organisasi dan saat ini menjabat sebagai Ketua PPI Turki
2018/2019.
Poin-poin
yang akan disampaikan:
1.
Beasiswa yang didapat untuk S2
2.
Syarat umum dan khusus pendaftaran S2
3.
Tahapan seleksi S2
1.
Untuk S2 (master) pihak YTB akan mengcover:
a. Tiket pesawat dari Indonesia ke Turki
ketika telah dinyatakan diterima
b. Tiket pesawat dari Turki ke Indonesia
setelah selesai masa studi
c. Uang saku 950 TL/bulan atau sekitar
Rp3.500.000,00 (yang akan ditransfer ke rekening bank Turki penerima beasiswa
di minggu pertama setiap bulan)
d. Asuransi kesehatan
e. Biaya tempat tinggal di asrama
(termasuk biaya makan pagi dan petang)
f. Seluruh biaya studi dan TÖMER (persiapan bahasa Turki satu tahun pertama)
2.
Apa saja sih yang harus dipersiapkan?
a. Persiapkan mental baja untuk mengikuti
beasiswa (beasiswa bukan untuk lucu-lucuan)
b. Rajin mencari berita dan info terkait
beasiswa terkait dari website resmi, blog awardee,
atau IG dan medsos PPI Turki lainnya
c. Budayakan membaca informasi
dari website terkait sebelum bertanya (karena di website penyedia
beasiswa sendiri sudah ada informasi lengkap terkait beasiswa)
Persyaratan
umumnya apa?
1. Warga negara selain Turki (mereka yang
sebelumnya merupakan warga negara Turki tidak dapat mendaftar)
2. Akan/sudah lulus sebelum perkulihan di Turki
dimulai (sebagai contoh perkuliahan di Turki mulai September/ Oktober,
maka Juli sudah lulus S1)
3. Berumur tidak lebih dari 30 tahun per tanggal
1 Januari
Berikut batas usia untuk pelamar
beasiswa YTB tahun 2018:
S1: 01.01.1997
S2: 01.01.1988
S3: 01.01.1983
4. Pelajar yang
sedang berkuliah di Turki tidak diperkenankan untuk mendaftar beasiswa untuk
jenjang yang sama. Misal, Mahasiswa S2 mendaftar program untuk S2
5. Memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Persyaratan
berkasnya apa?
a. KTP/ Paspor
b. Recommendation Letter
c. Sertifikat-sertifikat (seminar,
kegiatan volunteer, kejuaraan, dll)
d. Ijazah/ Surat
Keterangan
Akan
Lulus
e. Surat Rekomendasi dari dosen
pembimbing
atau atasan tempat bekerja
f. LoI (Letter of Intent), seperti Motivation
Letter dalam bentuk tanya-jawab
(Semua
file disiapkan dalam bentuk scan karena diwajibkan untuk diupload di dalam
aplikasi beasiswa)
3.
Tahapan-tahapan penting dalam seleksi
a. Pendaftaran S2 dan S3 untuk Seleksi Administrasi
(5 Februari
- 5 Maret 2018)
b. Pengumuman Seleksi Berkas/ Administrasi (15
Mei 2018* bisa berubah)
c. Seleksi wawancara
d. Pengumuman seleksi wawancara (biasanya
1-2 bulan setelah pengumuman lolos seleksi administrasi)
e. Jika lolos, tunggu konfirmasi pembuatan visa
dan tiket
dari pihak YTB
Pada
normalnya, para awardee akan mendapatkan tiket ke Turki pada akhir bulan
September hingga pertengahan Oktober dengan tanggal yang belum bisa dipastikan
setiap tahunnya.
Narasumber 2: Hadza Min Fadhli Robby
Menyelesaikan
pendidikan S1 Hub. Internasional UGM. Saat ini sedang menempuh S2 Hub.
Internasional di Eskişehir Osmangazi Üniversitesi
dan saat ini tengah sibuk dengan pekerjaan riset yang bertema “Diskursus
Demokrasi dalam Politik Luar Negeri Indonesia dan Turki (2003 - 2015)”. Merupkan
awardee Beasiswa YTB tahun 2014.
Poin-poin
yang akan disampaikan:
1. Reputasi kampus
Turki untuk S2
2. Lingkungan akademik
S2
3. Tips dan trik mendaftar
Beasiswa YTB khusus
S2
PERTAMA,
mengenai reputasi kampus Turki untuk S2 secara umum. Awalnya, perlu diketahui
bahwa semua universitas Turki tercakup dalam skema perjanjian Proses Bologna
yang disepakati oleh negara-negara anggota Eropa dan kawasan sekitar. Sebagai
konsekuensi dari perjanjian ini, proses perkuliahan dan gelar yang dikeluarkan
oleh universitas di Turki diakui sejajar dengan universitas-universitas lain di
Eropa. Kredit perkuliahan yang berlaku di Turki akan berlaku pula di Eropa, dan
begitupun sebaliknya.
Meskipun
semua universitas di Turki memiliki akreditasi dari perjanjian Bologna, namun
secara kualitas akademik universitas-universitas di Turki memiliki tingkatan
kualitas yang berbeda. Penilaian kualitas akademik untuk seluruh universitas di
Turki, selain dilakukan oleh institusi internasional seperti THE-QS dan Webometrics,
juga dilakukan oleh institusi dalam negeri yang bernama URAP. URAP mengeluarkan
laporan setiap tahun terkait performa dan kualitas akademik pendidikan tinggi
di Turki. Untuk laporan URAP terbaru bisa dilihat di link berikut ini: http://tr.urapcenter.org/2017/2017.php.
Informasi peringkat yang dikeluarkan oleh URAP bisa dijadikan dasar untuk
menentukan pilihan saat mendaftar beasiswa. Sebagai
institusi lokal, peringkat yang dirilis oleh URAP lebih akurat dan terpercaya.
Secara umum semua institusi perguruan tinggi Turki telah diakreditasi oleh
Direktorat Pendidikan Tinggi Turki, namun tidak seperti di Indonesia,
Direktorat Pendidikan Tinggi Turki tidak memberikan penilaian dengan markah A,
B, atau C untuk mengklasifikasi perguruan tinggi di Turki.
KEDUA,
mengenai lingkungan akademik S2 di Turki. Seperti di kebanyakan negara lain, S2
berlangsung selama dua tahun. Basis program S2 di Turki adalah coursework
atau kuliah reguler, bukan berbasis pada riset. Masa 1 tahun awal pada program
S2 akan dilewati dengan kuliah reguler. Dalam satu semester masa coursework
rata-rata ada 5 mata kuliah yang akan diambil, namun ini tergantung peraturan
universitas dan jurusan masing-masing, serta tergantung dari jumlah kredit
total yang harus dipenuhi. Setelah tahun pertama, pada tahun kedua akan
berlangsung proses riset dan penulisan tesis. Pada semester akhir masa coursework,
mahasiswa akan diminta untuk mempersiapkan proposal tesis. Akan lebih baik jika
sudah dipersiapkan sejak masa coursework.
Menjalani
S2 di Turki, mahasiswa asing mungkin akan merasakan tekanan. Tekanan ini bisa
disebabkan karena perbedaan budaya dan bahasa. Terutama sekali faktor bahasa.
Karena di kebanyakan kampus Turki, kegiatan perkuliahan, diskusi kelas, dan
penugasan akan menggunakan bahasa Turki. Banyak teman-teman mahasiswa asing
yang mengalami kesusahan untuk berpartisipasi di kelas karena masih belum
menguasai bahasa Turki secara komprehensif. Memang YTB telah memberikan kursus bahasa
Turki, namun kursus tersebut tidak cukup untuk membekali teman-teman dalam
proses akademik, sehingga di beberapa universitas diberlakukan kelas wajib
Bahasa Turki untuk Kebutuhan Akademik bagi mahasiswa asing dari segala tingkat.
Cara terbaik untuk menghadapi tekanan ini adalah dengan terus belajar bahasa
Turki dan terus mempraktikkannya tanpa henti dengan teman-teman sekelas.
Kemampuan
teman-teman Turki sebenarnya tidak jauh beda dengan teman-teman Indonesia. Daya
saing kita sebagai lulusan Indonesia tidak bisa dianggap main-main. Kita bisa
dominan dan menjadi contoh bagi teman-teman di Turki asalkan kita rajin dan
serius dalam berkuliah dan melakukan riset. Saran saya, ketika teman-teman
diterima nanti, banyaklah buka diskusi dan pertemanan dengan teman-teman Turki,
bangunlah hubungan dengan dosen-dosen dan asisten riset karena mereka bisa jadi
sumber inspirasi, dan banyaklah membaca. Jangan kuper dan jangan malas-malasan
karena kesempatan teman-teman untuk mengembangkan diri di Turki sebenarnya
besar.
Pengalaman
selama studi di Turki mengajarkan saya bahwa buah dari kerja keras adalah
keberhasilan yang akan membuat kapabilitas teman-teman diakui. Pada saat awal
saya masuk, saya merasakan tidak mudahnya untuk berkuliah S2 di sini, karena
berbagai macam persoalan termasuk bahasa. Tapi saya tahu, kalau saya tidak bisa
memanajemen persoalan tersebut maka tujuan saya untuk berkuliah di sini akan
tidak bermakna. Saya mulai mencoba berteman dengan beberapa teman-teman Turki,
mengajak diskusi dosen dan asisten riset dan banyak membaca bacaan lain selain
apa yang telah ditugaskan dalam kuliah. Alhamdulillah sekarang saya sudah
hampir menyelesaikan S2 saya, meskipun dengan penuh tantangan dan susah payah. Selain
kerja keras, bantuan dari teman-teman di Turki dan juga dukungan dari
dosen-dosen yang suportif dan perhatian, serta doa dan dukungan dari keluarga
adalah faktor-faktor keberhasilan kita.
KETIGA
atau yang terakhir adalah tips dan trik seputar pendaftaran Beasiswa YTB khusus
S2.
1. KETAHUI APA YANG
HENDAK TEMAN-TEMAN TELITI. Setahu saya, saat ini YTB mengutamakan riset-riset
seputar negara awardee, atau studi komparasi antara negara awardee dengan
negara Turki. Oleh karena itu, dari sekarang siapkan proposal riset
sebaik-baiknya. Contoh proposal riset ada di mana-mana, dan bisa ditulis pakai
bahasa Inggris.
2. KETAHUI KOTA DAN
UNIVERSITAS YANG AKAN TEMAN-TEMAN PILIH DAN DENGAN DOSEN SIAPA TEMAN-TEMAN AKAN
MENGERJAKAN TESIS. Cara mengetahuinya adalah dengan browsing, cari informasi
sedetil mungkin di internet. Saat ini semua informasi sudah tersedia tinggal
bagaimana teman-teman memilih dan mengolah informasi tersebut. Terutama sekali
yang perlu diperhatikan dalam memilih universitas adalah kota tempat
universitas itu berada, fokus penelitian dari universitas tersebut, dan formasi
dosen dari universitas tersebut. Untuk soal penelitian dan formasi dosen,
teman-teman bisa merujuk ke website jurusan atau fakultas universitas tersebut,
lalu mencari nama dosen di scholar.google.com untuk melihat riset-riset apa
yang telah dilakukan untuk mengetaui peluang riset yang akan teman-teman
lakukan.
3. SIAPKAN BERKAS
DENGAN LENGKAP DAN SEBAIK-BAIKNYA. Tonjolkan kemampuan akademik dan
non-akademik teman-teman dengan melampirkan makalah, program seminar,
organisasi yang pernah teman-teman ikuti. Lebih bagus lagi kalau dokumen-dokumen
yang dilampirkan ini memang sesuai dengan program riset yang hendak teman-teman
jalani di Turki. Siapkan juga Letter of Intent yang sejalan dengan proposal
riset, serta alasan yang dapat menguatkan teman-teman untuk dapat diterima di
Turki.
SESI
III (S1)
Narasumber 1: Fridya Nur Oktavia
Merupakan
awardee Beasiswa YTB tahun 2017 yang sedang belajar bahasa
Turki di TÖMER
Çanakkale
Onsekiz Mart Üniversitesi.
Akan menempuh S1 di jurusuran Agriculture
Biotechnology di universitas yang sama. Saat ini aktif sebagai tim
kesekretariatan PPI Amerop.
Poin-poin
yang akan disampaikan:
1.
Beasiswa yang didapat untuk S1
2.
Syarat, tahapan
Seleksi, dan timeline
2018 untuk S1
1.
Apa saja yang akan didapatkan melalui beasiswa YTB ini?
1. Tanggungan biaya kuliah sepenuhnya
2. Tunjangan bulanan 700 TL untuk S1 atau
sekitar Rp2.450.000,00
3. Asrama pemerintah/ swasta (termasuk makan
pagi dan malam)
4. Tiket pesawat PP Turki-Indonesia (saat
berangkat dan setelah kelulusan)
5. Tanggungan asuransi kesehatan
6. Kursus bahasa Turki (TÖMER)
sampai level C1+ selama 1 tahun sebelum menjalani masa kuliah
2.
Apa saja persyaratan dan proses seleksinya?
Persyaratan
Umum:
1. Merupakan warga negara selain Turki (mereka
yang sebelumnya merupakan warga negara Turki tidak dapat mendaftar)
2. Bagi pelamar S1: telah/ akan lulus SMA/ SMK/ sederajat
(lulusan pondok/ MAN pun bisa mendaftar)
3. Berumur tidak kurang dari 21 tahun per
tanggal 1 Januari
Berikut batas usia untuk pelamar
beasiswa YTB tahun 2018
S1: 01.01.1997
S2: 01.01.1988
S3: 01.01.1983
4. Pelajar yang sedang berkuliah di Turki tidak
diperkenankan untuk mendaftar beasiswa untuk jenjang yang sama. Misal,
Mahasiswa S1 mendaftar program untuk S1
5. Memiliki nilai rapor dan ijazah (atau kualifikasi
pendidikan lainnya) minimal 70% untuk yang ingin mempelajari hampir semua
bidang studi; kecuali Kedokteran, Kedokteran
Gigi, dan Farmasi yang harus mempunyai nilai minimal 90%.
7. Memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Persyaratan
berkas
dan proses seleksinya apa saja?
1. Seleksi
berkas
Tahun 2018, diumumkan bahwa Seleksi
Berkas dilakukan pada 16 April - 14 Mei 2018, dan Seleksi Berkas diumumkan pada
24 Juli 2018 *bisa berubah.
Proses seleksi yang pertama yaitu
seleksi berkas secara online. Ada lebih dari 900.000 pendaftar dari
seluruh dunia, jadi harus berhati-hati dan jangan main-main dalam pengisian application
form. Karena di tahap pertama inilah yang paling banyak menggugurkan
peserta. Berkas yang perlu disiapkan:
a. File foto (sebaiknya pas foto resmi
berpakaian rapi)
b. Scan KTP/ Paspor
c. Ijazah yang sudah diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris bagi yang sudah lulus
d. Transkrip Nilai Rapor semester
1-akhir dalam bahasa Inggris
e. Surat Keterangan Akan Lulus bagi yang
belum lulus dalam bahasa Inggris (opsional)
f. Sertifikat
TOEFL/ IELTS (opsional). Bagi yang tidak memasukkan sertifikat TOEFL/IELTS
tidak akan terkualifikasi untuk jurusan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris
g. Recommendation Letter dari kepala
sekolah/ guru/ pejabat/ dosen/ petinggi instansi yang dikenal dengan baik,
dalam bahasa Inggris. Bisa melampirkan 1-3 surat.
h. Scan piagam/ sertifikat/ project/ volunteer
yang pernah diikuti. Tidak perlu diterjemahkan dalam bahasa Inggris, karena ada
kolom deskripsi
i. CV
dalam bahasa Inggris (opsional)
j. Letter
of Intents, yaitu Motivation Letter dengan format tanya-jawab (maks. 3000
karakter per pertanyaan) tentang alasan belajar ke Turki, mengapa memilih
bidang studi tsb, rencana karir setelah lulus, dsb
k. Kolom hobi dan bakat
l. Pilihan
universitas dan jurusan (maksimal 12 pilihan). Sebaiknya fokus pada satu
jurusan.
2. Interview/
wawancara
Diumumkan
1-2 bulan setelah berakhirnya Seleksi Berkas/ Administrasi. Interview
dilaksanakan di Jakarta dan Aceh, umumnya 10-15 menit per peserta dengan bahasa
Inggris. Pertanyaan untuk S1 adalah seputar pribadi, prestasi, alasan memilih
Turki, alasan memilih jurusan tersebut dan pengetahuan tentang jurusan
tersebut, dsb.
Narasumber 2: Sonia Dwita Prafitri
Merupakan
Mahasiswi S1 Jurusan Jurnalistik, Fakultas Komunikasi di Selçuk Üniversitesi
dan awardee Beasiswa YTB tahun 2016. Aktif di PPI Turki dan beberapa
grup kepenulisan.
Poin-poin
yang akan disampaikan:
1. Reputasi kampus
Turki untuk S1
2. Lingkungan
akademik S1
3. Tips dan trik
mendaftar Beasiswa YTB untuk S1
PERTAMA,
tentang reputasi kampus Turki bagi mahasiswa S1. Dari hasil diskusi mahasiswa
asing di sini, kualitas pendidikan tinggi di Turki relatif baik mengingat tingkat
kesenjangan kualitas antar beberapa universitas tidak begitu tinggi, tapi bukan
berarti sama. Menurut data dari lembaga survey pendidikan tinggi di Turki,
yaitu URAP Center, ada beberapa nama kampus Top Turki yang juga masuk dalam
list Beasiswa YTB (tidak semua kampus masuk dalam list Beasiswa YTB), seperti
Boğaziçi dan Koç University untuk swasta, lalu untuk negeri ada İstanbul,
İstanbul Teknik (İTÜ), Hacettepe, Ankara, Ege, Gazi, Marmara, nama-nama kampus para
narasumber di sini, dan banyak lagi. Calon pendaftar bisa membuat preferensi
universitas dari data yang dimiliki URAP maupun lembaga survey pendidikan
tinggi lain di dunia, seperti THE-QS, Webometrics, dan Shanghai.
S1
di Turki terikat dengan restrukturisasi pendidikan tinggi di Eropa dengan
akreditasi yang dinamakan Proses Bologna. Kreditnya adalah ECTS (European
Credit Transfer and Accumulation System). Umumnya perkuliahan S1 di Turki
memerlukan waktu 4 tahun seperti di Indonesia, kecuali pada jurusan-jurusan
tertentu, seperti Kedokteran Gigi dan Farmasi membutuhkan 5 tahun masa studi,
serta Kedokteran Umum membutuhkan 6 tahun masa studi melingkupi teori dan co-as.
Sebagai catatan, setiap ijazah dari luar negeri nantinya perlu disetarakan di Kemenristekdikti.
KEDUA,
mengenai lingkungan akademik S1. Kebanyakan program S1 di sini menggunakan
bahasa Turki, sehingga perlu persiapan belajar bahasa sebagaimana yang telah difasilitasi
YTB, kursus bahasa Turki dari level A1 sampai C1+. Setelah lulus level C1+,
umumnya kita sudah bisa bercakap bahasa Turki, lancar untuk percakapan
sehari-hari. Namun demikian kapasitas tersebut belum mencukupi untuk mendukung kegiatan
akademik, karena kursus ini bukanlah seperti "Studienkoleg" apabila
di Jerman. Kursus tambahan “Bahasa Akademik” akan dilanjutkan sambil mengikuti
perkuliahan awal dengan durasi hampir 1 semester. Tantangan bahasa memang cukup
besar, sebagaimana yang sudah dipaparkan oleh Mas Hadza pada pembahasan tentang
lingkungan akademik S2. Namun dengan usaha yang keras dan kuat, tidak ada yang
tidak mungkin. Melihat realita yang ada, memang banyak mahasiswa Indonesia di
Turki yang kesulitan dalam mengikuti perkuliahan. Tapi tidak sedikit pula
mahasiswa Indonesia yang berprestasi dalam hal akademik khususnya, sehingga
bisa menjadi 3 besar bahkan terbaik se-angkatan semasa kuliah maupun pada saat
lulus.
Dua
tahun pertama perkuliahan, umumnya diisi dengan full materi, walau
relatif tergantung jurusan. Tahun ke-3 kebanyakan jurusan dan universitas
menyarankan bahkan mewajibkan untuk mulai magang. Pada tahun ke-4, ada yang diwajibkan
untuk membuat skripsi, sebagian besar cukup membuat makalah, dan pada jurusan-jurusan
tertentu seperti Arsitektur dan Planologi diwajibkan untuk membuat projek akhir.
Dari
sisi fasilitas akademik dan kehidupan sehari-hari, mahasiswa S1 terfasilitasi dengan
sangat baik. Sebagai contoh, yaitu tersedianya kartu-kartu discount mahasiswa
untuk transportasi umum seperti metro/ tram/ bus, makan di kampus, dll. Selain
itu banyak perpustakaan kampus yang buka 24 jam. Semua tinggal bagaimana
pribadi kita memanfaatkan dengan baik, dan tentu ditambah dengan mencari
lingkungan akademik dan pertemanan yang baik. Di sini, kita bukan masuk ke
kelas internasional dengan teman asing saja, apalagi hanya dengan orang-orang
Indonesia yang notabene cara bergaulnya sudah akrab bagi kita. Di sini,
kebanyakan teman kelas justru mahasiswa asli Turki, demikian pula di asrama.
Penting untuk mudah membaur, harus bisa menjadi "yes man" yang
mau berteman dengan siapa saja dalam konotasi positif, mau membuka diri dan
memperluas pergaulan.
KETIGA,
sedikit tips dan trik khusus untuk calon pendaftar S1. Untuk mengikuti beasiswa
YTB ini, kuatkan dan bulatkan tekad. Dengan itu, alasan kalian untuk menjadi
penerima beasiswa ini pun semakin besar. Sebanyak-banyaknya carilah pula informasi
dan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan perihal teknis dan non-teknisnya.
Kegiatan akademis di sini nantinya adalah yang utama, sehingga kontribusi
maksimal dalam kegiatan akademik adalah hal yang sekali-kali tidak boleh
dilalaikan. Itulah mengapa informasi menjadi sangat penting. Teman-teman harus
memahami perihal faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilan akademis di
sini nantinya. Yang pertama tentulah MENTAL, mental baja untuk hidup mandiri
misalnya. Selain itu adalah pilihan KOTA, KAMPUS, dan tentunya JURUSAN. Apakah
di kota tersebut ada pelajar Indonesia, apakah banyak pelajar asing di kampus
dan kota itu, apakah jurusan yang dipelajari sudah benar-benar sesuai, serta
apakah ada komunitas untuk mengembangkan ilmu akademik kita jika memang
dibutuhkan, dan lain sebagainya. Untuk menjawab hal-hal tersebut secara lebih
detail tentu satu yang perlu diingat, jangan pernah malas MEMBACA.
SESI
IV (Q&A)
1. Bagaimana
contoh penempatan nama untuk mengisi bagian identitas?
Contoh
1: Roida Hasna Afrilita
Nama
pertama: Roida
Nama
kedua: Hasna
Nama
keluarga/terakhir: Afrilita
atau
Nama
pertama: Roida Hasna
Nama
kedua: (kosong)
Nama
keluarga/terakhir: Afrilita
Contoh
2 : Fridya Nur
Nama
pertama: Fridya
Nama
kedua : (kosong)
Nama
keluarga/terakhir: Nur
Contoh
3 : Fridyanur
Nama
pertama : Fridyanur
Nama
kedua : (kosong)
Nama
keluarga/terakhir : Fridyanur
Jika
tidak memiliki nama keluarga yang resmi (tercatat di akte/passport/dokumen sah
lainnya) masukkan nama terakhir sebagai nama keluarga.
2. Jenis
sertifikat seperti apa yang boleh dicantumkan?
Tidak
ada batasan atau syarat khusus untuk sertifikat. Silahkan masukkan seluruh
sertifikat yang kalian punya khususnya sertifikat di bidang yang bisa mendukung
pilihan jurusan.
3. Apakah
sertifikat yang akan dikumpulkan memiliki batas tahun?
Tidak.
4. Jika belum memiliki Ijazah dan SKHUN,
apakah kita kita bisa menggantikannya dengan nilai rapor dari semester
1-terakhir?
Ijazah
bisa digantikan dengan Surat Keterangan Akan Lulus dalam bahasa Inggris
(opsional), dan Transkrip cuku diisi dengan rapor semester 1-terakhir yang
diterima.
5. Jenis
TOEFL apa yang harus dicantumkan?
Sesuaikan
dengan syarat dari kampus. Bisa dilihat di kolom “Preference”/ langsung ke
website kampus
6. Nilai
ujian yang mana yang harus kita masukkan? Ujian Sekolah, Ujian Madrasah atau
Ujian Nasional?
Pada
dasarnya diminta untuk memasukkan Transkrip (kumpulan nilai). Bisa gabungan
nilai semester saja jika belum lulus, atau nilai semester dan ujian akhir.
Dapat yang mana saja, tapi biasanya Ujian Nasional memiliki preferensi
tertinggi.
7. Dimana
kita bisa melihat database mahasiswa Indonesia di kampus-kampus?
Beberapa
tersedia di website masing-masing kampus di bagian “Students”.
8. Berapa
kuota untuk Indonesia?
Tidak
ada kuota pasti yang disebutkan oleh YTB, tapi biasanya ada 30-60 awardee dari
Indonesia per-tahunnya.
9. Apakah
topik penelitian harus berhubungan dengan Indonesia?
Tidak
harus. Tema riset bisa komparatif. Tapi tidak dianjurkan untuk meneliti tentang
Turki karena tema tentang Turki sudah banyak dibahas oleh teman-teman di Turki,
kecuali kalau kalian punya basis kuat mengapa harus menganalisa hal itu.
10. Apakah
kita boleh memperpanjang masa studi, jika iya apakah masih mendapatkan
beasiswa?
Wajib
hukumnya menyelesaikan dalam tenggang waktu 2 tahun kecuali ada hal-hal
mendesak seperti riset yang memang kondisi dan situasinya tidak mudah serta hal
lain yang tidak bisa diantisipasi sebelumnya. YTB menerima perpanjangan studi
hanya dalam masa tertentu dan hanya atas persetujuan supervisor. Setelah
masa tersebut maka tidak akan ada kesempatan perpanjang dan beasiswa dicabut.
11.
Tips dan Trik dalam menulis LoI?
Tunjukkan
bahwa kamu memiliki genuine interest, ketertarikan yang murni terhadap
Turki. Tidak hanya karena ingin lanjut studi saja, tapi kamu ingin memberikkan
manfaat kepada Turki dan hubungan Turki-Indonesia setelah kamu lulus, serta
kaitkan hal-hal ini dengan minat risetmu (untuk pascasarjana).
12. Bagaimana
kita menyikapi culture shock
pada tahun pertama kuliah di luar negeri?
Setiap
orang merasakan culture shock yang berbeda, dan punya cara yang berbeda
dalam menyikapinya. Namun pastikan kita memiliki teman yang sudah lebih dulu di
Turki, dan dapat terbuka jika ada permasalahan yang dihadapi, dalam hal ini
kaitannya culture shock. Sadari bahwa itu hanya syok sementara yang
lazim terjadi, dan biasakan diri terhadap hal-hal yang belum biasa/ sulit,
terutama melatih untuk berkomunikasi bahasa Turki.
13. Apakah
dokumen yang sudah diterjemahkan harus dilegalisir oleh kedutaan?
Untuk
masa pendaftaran tidak perlu. Kita akan melegalisasi dokumen di kedutaan
setelah dinyatakan lolos, untuk kepentingan pembuatan visa dan pengurusan
dokumen sesampainya di Turki nanti. (YTB akan mengirimkan email untuk tahap
selanjutnya)
14. Apakah
setelah kursus Bahasa Turki ada tes lagi untuk masuk ke universitas?
Tidak
ada. Ujian sebelum masuk ke universitas adalah ujian kemampuan Bahasa Turki.
Calon mahasiswa hanya diminta menyerahkan sertifikat ujian bahasa tsb ke
fakultas masing-masing.
15. Apakah
wajib mencantumkan GRE/GMAT/SAT?
Tergantung
syarat dari universitas. Bisa dilihat syarat khusus dari universitas di kolom
“Preference”/ langsung ke website kampus
16. Apakah
dokumen tersebut wajib diterjemahkan ke penerjemah tersumpah?
Tidak
wajib, tapi lebih baik tersumpah atau sudah diterjemahkan oleh pihak kampus.
17. Apakah
kita bisa ikut seleksi dari kampus lalu mendapatkan beasiswa dari YTB?
Mendaftar
beasiswa YTB sudah satu skema/ otomatis mendaftar ke kampus yang kita pilih.
YTB juga tidak meminta syarat LOA (Letter of Acceptance)
18. Apakah
kita harus mengirimkan ijazah SMP dan SMA untuk seleksi S2?
Ya,
di sistem tahun ini kita harus mengisi data pendidikan SMP, SMA dan S1
19. Apakah
anak dari homeschooling/ sekolah kesetaraan/ pondok pesantren bisa mendaftar
YTB?
Tentu
bisa jika kamu memiliki ijazah yang legal dan diakui, serta memenuhi
persyaratan YTB.
20. Apakah
bisa mendaftar S2 jika belum lulus S1?
Tergantung
syarat dari kampus, ada yang mengharuskan lulus sebelum bulan Juli atau
September.
21. Apakah
ada form rekomendasi yang disiapkan oleh YTB?
Tidak.
Silakan rekomendasi dibuat dengan format dari instansi pemberi rekomendasi.
22. Apakah
YTB mengizinkan dan membiayai mahasiswa S2 yang membawa keluarga selama masa
belajar?
Mulai
tahun 2018, YTB akan memberikan biaya tambahan untuk awardee pascasarjana (S2
dan S3) yang membawa keluarga.
23. Bagaimana
pengalaman membawa keluarga ketika studi di Turki?
Belum
banyak awardee yang membawa keluarga, karena pembiayaan tsb adalah kebijakan
baru.
24. Apakah
kita harus memilih 12 pilihan?
Tidak.
Pilih sesuai dengan prioritas kita (max.12). Jangan lupa pendaftar hanya bisa
memilih universitas di Kota Istanbul, Ankara, dan Izmir maksimal setengah dari
total pilihan (misal membuat 10 pilihan, berarti pilihan di 3 kota tersebut
hanya bisa maksimal 5). Dan saran dari kami, manfaatkan pilihan tsb untuk
memperbanyak pilihan universitas, bukan jurusan. Jauh lebih baik fokus pada
satu jurusan yang ingin dipelajari, karena bisa berpengaruh terhadap seleksi.
25. Apakah
kita boleh pulang ke Indonesia setiap tahun ketika libur semester?
Boleh
tapi dengan biaya sendiri. YTB tidak memfasilitasi tiket gratis semasa studi.
26. Apakah
ada perbedaan peluang kelulusan ketika memilih universitas negri atau swasta?
Tidak
ada. Selagi universitas tersebut masuk dalam list universitas yang dicover
Beasiswa YTB, maka peluangnya sama.
27. Apakah
surat rekomendasi boleh lebih dari satu?
Boleh.
28. Apakah
mayoritas prodi yang dipilih awardee sebelum-sebelumnya mempengaruhi
pengambilan prodi saat ini?
Tidak.
YTB tidak menggunakan sistem seperti SNMPTN yang melihat alumni sebelumnya.
29. Saya
baru masuk kuliah sampai semester 2 dan ingin mendaftar YTB, apakah saya perlu
mencantumkan transkrip ipk?
Tidak.
Karena YTB tidak menerima program transfer, jika ingin mendaftar S1 harus
mengulang dari awal dengan mencantumkan nilai SMP dan SMA
30. Bagaimana
prospek kerja lulusan S1 dari Turki?
Banyak
di antara lulusan S1 Turki yang melanjutkan studi S2. Banyak yang menjadi
akademisi, juga praktisi dan bisnis.
31. Apakah
kalimat di surat rekomendasi berbeda-beda jika kita ingin memberikan lebih dari
satu rekomendasi?
Lebih
baik berbeda-beda, karena setiap pemberi rekomendasi memiliki pandangannya
masing-masing.
32. Apakah
harus wawancara dengan Bahasa Arab jika kita mengambil jurusan Ilahiyat?
Tidak
harus. Tetapi biasanya sebagian besar yang
mengambil jurusan Ilahiyat menggunakan bahasa Arab pada saat wawancara.
33. Apakah
kakak awardee juga mendaftar kuliah di Indonesia atau hanya fokus dengan YTB?
Kebanyakan
tetap mendaftar di Indonesia, karena pengumuman YTB lebih lama. Hal ini
dipengaruhi oleh jadwal akademik Turki pada Fall Semester/ dimulai musim gugur,
kurang lebih akhir September. Silakan saja ambil kesempatan yang ada. Tapi
perhatikan dan pertimbangkan prioritas serta sebab-akibatnya.
(Dirangkum oleh Sonia Dwita, Roida Hasna, Fridya
Nur).