Apa anak IPS harus ujian Fisika, Kimia dan Biologi? Iya HARUS
Masih mengeluh karena banyak ujian di Indonesia? Mari kita lihat bagaimana pelajar SMA di Turki berjuang untuk bisa kuliah!
Turki menerapkan wajib belajar selama 12 tahun seperti di Indonesia. Bedanya, di Turki terbagi 4 tahun untuk SD, 4 tahun SMP dan 4 tahun SMA. Untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi mereka juga harus mengikuti ujian. Meskipun sudah pasti akan lulus tapi perolehan nilai ujian tersebut menentukan sekolah yang bisa mereka dapatkan. Kurang lebih samalah ya dengan Indonesia.
Di sini TS akan membahas tentang ujian untuk anak SMA di Turki yang mendaftar Perguruan Tinggi. Ujian masuk ini berlaku untuk warga negara Turki saja karena untuk mahasiswa asing ada ujian yang berbeda. Oh iya, di Turki ada 2 pilihan program perguruan tinggi yaitu program 4 tahun dan 2 tahun.
YGS (Yüksek Öğretime Geçiş Sınavı)
YGS dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti Ujian untuk Melanjutkan Pendidikan Tinggi. YGS adalah ujian tahap pertama yang harus dilalui murid-murid SMA untuk bisa mendaftar ke universitas. Ujian ini dilaksanakan serempak di seluruh Turki. Kalau di Indonesia kayak UN ya, tapi bedanya di Turki bukan untuk menentukan kelulusan SMA. Jadi YGS memiliki nilai minimal yang harus diperoleh para pelajar. Jika mereka berhasil menembus nilai tersebut mereka bisa melanjutkan ke tahap ujian LYS. Tapi jika gagal, mereka harus mengulang tahun depan. Mereka tetap lulus SMA namun belum bisa masuk ke universitas.
Ada 10 mata pelajaran yang akan diujikan bersama selama 160 menit. Pelajaran Bahasa Turki 40 soal, Sejarah 15 soal, Geografi 12 soal, FIlsafat 8 soal, Agama dan Ahlak 5 soal, Matematika dasar 40 soal, Fisika 14, Kimia 13 dan Biologi juga 13 soal.
Jadi di Turki juga ada berbagai jenis SMA dengan jurusan-jurusan tertentu seperti IPA, IPS, Bahasa dan sebagainya. Tapi apapun jurusan mereka, semua mata pelajaran yang diujikan di YGS wajib diambil. Kayak ngga adil ya? Tapi tenang, sistem penilaiannya beda. Hasil ujian anak IPS dengan anak IPA akan dievaluasi dengan cara yang berbeda. Dari hasil tersebut akan keluar nilai untuk menentukan lolos tidaknya mereka ke tahap LYS.
LYS (Lisan Yerleştirme Sınavı)
Ujian tahap kedua untuk masuk ke universitas. LYS juga bisa diartikan sebagai Ujian Penempatan untuk S1. Kenapa disebut penempatan? Karena pada ujian kali ini para siswa bisa memilih kategori ujian. Kategori ujian di sini berisi pilihan mata pelajaran yang akan diujikan. Berbeda dengan YGS di mana semua mata pelajaran harus diambil, ujian LYS ini lebih terfokus sesuai pilihan jurusan. Ada 5 kategori LYS yang bisa dipilih dan jika mau para siswa bisa memilih semua kategori karena setiap kategori diujikan di hari yang berbeda.
Oh iya, seluruh ujian baik YGS maupun LYS ini berbayar. Khusus LYS dibayar per kategori yang dipilih. Untuk bisa masuk ke ujian LYS, para siswa harus memiliki nilai minimal 180 poin dari ujian YGS. Sementara rentan nilai LYS nantinya adalah 100-500 poin. Dari hasil ujian YGS, LYS dan ujian sekolah (nilai tambahan lain) yang akan dirata-rata sebagai nilai final untuk mendaftar ke universitas.
Bagaimana kalau nilai mereka tidak sesuai dengan nilai yang dibutuhkan universitas pilihan? Mereka bisa menambahkan pilihan universitas sesuai poin mereka atau mengulang ujian tahun depan untuk mendapatkan poin sesuai permintaan universitas pilihan.
Saking ketatnya ujian-ujian tersebut, banyak anak SMA yang menghabiskan waktunya untuk les di lembaga belajar daripada belajar di sekolah. Apalagi sekolah juga mengurangi bobot pelajaran dan lebih fokus untuk persiapan ujian YGS yang biasanya dilangsungkan pada bulan Maret. Sedangkan ujian LYS biasanya dihelat pada bulan Juni.
Banyak siswa yang mengeluhkan kekurangan waktu untuk persiapan ujian sehingga mereka lebih memilih untuk jeda 1 tahun (tidak langsung mendaftar ujian). Setelah lulus SMA, selama 1 tahun mereka sibuk mempersiapkan diri untuk ujian seperti mengikuti bimbingan belajar dan kursus privat lainnya.
Jadi bagaimana pendapat kalian, lebih enak ujian di Indonesia atau di Turki?
Roida Hasna Afrilita
Tim redaksi Turkish Spirit, mahasiswi Jurusan Ilmu Pendidikan Bahasa Turki di Canakkale Onsekiz Mart Univeristesi, Canakkale Turki. Pelajar Indonesia asal Magelang Jawa Tengah ini memiliki minat pada konsep dan menejemen pendidikan dan pengajaran. Instagram @roidanana.
Tim redaksi Turkish Spirit, mahasiswi Jurusan Ilmu Pendidikan Bahasa Turki di Canakkale Onsekiz Mart Univeristesi, Canakkale Turki. Pelajar Indonesia asal Magelang Jawa Tengah ini memiliki minat pada konsep dan menejemen pendidikan dan pengajaran. Instagram @roidanana.