Sebanyak sembilan dari pilar bangunan Sazova ternyata memiliki makna untuk mewakili ikon dari beberapa kota lain di Turki
[Sazova Kultur Park. Foto Foro: www.seyahatdergisi.com] |
Turki adalah negeri yang memiliki sejarah besar dan
menyimpan cerita yang menarik untuk ditelusuri. Hampir semua nama kota di Turki
memiliki makna masing-masing. Salah satunya adalah Eskişehir. Secara
etimologis, Eski berarti tua dan Şehir
berarti kota. Jadi, Eskişehir secara harfiah bermakna Kota Tua.
Meski bernama Eskişehir tak membuat kota ini benar-benar menjadi Kota Tua. Asal nama ini bermula saat Sultan Kesultanan Seljuk, Kılıçarslan II menaklukkan kota yang dahulu disebut sebagai Dorylaeon. Saat Kılıçarslan II masuk ke Dorylaeon, Kılıçarslan II mengatakan 'burası bizim eski şehrimiz' - 'inilah kota lama kita'. Kılıçarslan II berkata demikian dikarenakan kota Dorylaeon dahulu pernah ditaklukkan oleh Kesultatan Seljuk, tepatnya oleh ayahnya Kılıçarslan I, namun kemudian kota ini direbut kembali oleh Kekaisaran Romawi Timur hingga Kılıçarslan II kembali menaklukkannya.
Sebagai salah satu kota yang memiliki peran penting dalam sejarah Republik Turki, Eskişehir memiliki daya tarik yang tidak kalah dengan kota lain seperti İstanbul, Konya, Ankara dan İzmir. Kota yang berlokasi di wilayah İç Anadolu ini bisa ditempuh dengan jalur darat dari İstanbul dengan menggunakan bus ataupun kereta cepat. Jarak tempuhnya variatif. Jika menggunakan bus sekitar lima jam perjalanan dan kereta cepat selama 1,5 jam. Eskişehir juga dikenal dengan sastrawan besar yang bernama Yunus Emre yang lahir di Eskişehir dan besar melalui perjalanan di Turki. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Divan, yang berisi kumpulan syair tentang refleksi kehidupan masyarakat Turki pada abad ke-13 sampai abad ke-14. Syair-syair Yunus Emre banyak berpesan tentang makna perdamaian, toleransi dan kerukunan antar masyarakat Turki yang datang dari berbilang sukubangsa dan agama.
Eskişehir juga kota yang sangat ramah untuk pejalan kaki. Tata kota yang cukup bagus dan rapi dengan perpaduan sokak (jalanan menyerupai gang), bahçe (taman) dan mağzalar (pertokoan) adalah keindahan yang sangat mudah dijumpai. Selain itu, jalur tramway yang rapi dan membelah jalanan diantara çarsı (pasar) merupakan suasana yang mampu menambah estetika tata kotanya.Eskişehir dikenal pula dengan sebutan sebagai kota industri. Sejak awal tahun 1930-an, Eskişehir adalah kota industri yang memproduksi mobil dan lokomotif Turki. Maka tidak heran, jika banyak dijumpai sisa cerobong asap yang sangat besar dan menancap di tengah kota.
Pemandangan ini sekaligus menandai memori sejarah tersebut. Ada beberapa lokasi wisata yang bisa dikunjungi di kota yang khas dengan makanan çibörek ini. Diantaranya adalah Museum Arkeologi Eskişehir (ETİ Arkeoloji Müzesi), Yılmaz Büyükerşen Balmumu Heykeler Müzesi, Eskişehir Kurtuluş Müzesi dan Sazova Bilim Sanat ve Kültür Parkı. Salah satu objek wisata yang paling sering dikunjungi di Eskişehir adalah kastil yang berada di dalam Sazova Bilim ve Kültür Parkı. Secara harfiah, kata Sazova berasal dari bahasa Rusia yang bermakna lumbung. Bangunan yang berdiri kokoh di taman kota ini diresmikan pada 4 April 2012. Sepintas, arsitektur bangunan ini mengingatkan pengunjung dengan Katedral Santo Basil yang berada di Lapangan Merah, Kota Moskow, Rusia. Sazova Sanat ve Bilim Sanat ve Kültür Parkı terletak di pinggiran Kota Eskişehir.
Salah satu hal yang paling menarik dari bangunan kastil Sazova adalah bahwa sebanyak sembilan dari semua pilar bangunan Sazova ternyata memiliki makna untuk mewakili ikon dari beberapa kota lain di Turki. Sembilan menara tersebut adalah, Galata Kulesi (İstanbul), Yivi Kule (Antalya), Sinderela Kulesi (İstanbul), Kız Kulesi (İstanbul), Çan Kulesi (Diyarbakır), Topkapı Sarayı (İstanbul), Ulu Kule (Mardin), Adalet Kulesi (İstanbul) Burgulu Kule (Amaşya) dan Yavru Kuleler.
Secara tersirat, adanya kombinasi dari ikon menara dari beragam kota di Turki dalam bangunan kastil Sazova sendiri melambangkan persatuan Turki dalam satu bangunan yang kokoh dan indah. Ketika masuk ke dalam bangunan kastil Sazova tersebut, suasana di dalam bangunan ini akan membawa pengunjung menelusuri sebuah negeri dongeng sekaligus menyelami indahnya masa kanak-kanak. Maka tidak heran, banyak sekali orangtua yang mengajak anak-anaknya untuk datang ke lokasi ini.
Pengunjung anak-anak hanya perlu membayar 2 lira, sedangkan pengunjung dewasa membayar 5 lira untuk masuk ke dalam kastil. Kastil Sazova menawarkan pengalaman yang menarik bagi para pengunjungnya untuk mengalami dongeng yang hidup. Dongeng-dongeng semisal tentang Nasruddin Hoja dan Sinderella dapat dinikmati oleh pengunjung anak-anak dan dewasa secara hidup melalui peranan aktor dan suara-suara yang dimainkan dalam kastil tersebut. Untuk menempuh dongeng-dongeng tersebut hingga selesai, biasanya pengunjung akan menghabiskan waktu sebanyak 30-45 menit.
Akhirnya dengan Kastil Sazova, Eskişehir menawarkan sebuah pengalaman yang berbeda untuk memahami dongeng dan cerita kehidupan baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Eskişehir sebagai kota pendidikan hendak memberikan sebuah cara baru untuk memaknai cerita-cerita dongeng rakyat sehingga menjadi inspirasi bagi generasi masa depan.
Didit Haryadi
Pimpinan Redaksi Turkish Spirit. Mahasiswa master program Sosiologi di Istanbul University. Person In Charge untuk Indonesia Turkey Research Community (ITRC) di Istanbul.
Pimpinan Redaksi Turkish Spirit. Mahasiswa master program Sosiologi di Istanbul University. Person In Charge untuk Indonesia Turkey Research Community (ITRC) di Istanbul.
EmoticonEmoticon