"Periode 1928 terjadi revolusi bahasa dimana Pemerintah Turki saat itu yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk memutuskan untuk menghapus penggunaan huruf Utsmani dan menggantikannya dengan huruf latin"
(Alfabet Bahasa Usmani, Foto: http://www.risaleforum.com/) |
“Kuliah dimana?”
“Di Turki”
“Wah pinter Bahasa Arab dong…”
“Bahasa Arab??????”
Cuplikan percakapan tersebut mungkin beberapa kali bahkan sering terjadi kepada kita yang sedang menuntut ilmu atau merantau ke Turki. Tak bisa dipungkiri, masih banyak masyarakat di Indonesia yang membayangkan Turki sama dengan negara-negara yang ada dikawasan Timur Tengah. Misalnya saja, banyak gurun, ada hewan Unta, ataupun wanita harus bercadar dan pintar berkomunikasi dengan bahasa Arab.
Ealah budhe, gimana bisa ngomong Bahasa Arab lha wong baca Al-Qur’an aja ga semua temen-temen Turkiku bisa, batinku saat berjumpa dengan orang baru.
Kalau anda masih bertanya, jadi dengan bahasa apa jawabannya sudah jelas dan pasti yaitu Bahasa Turki.
Lho memang ada Bahasa Turki? (makanya beli buku Turki yang Tak Kalian Kenal biar lebih tahu).
Secara rumpun, Bahasa Turki ini masih bersaudara dengan Bahasa Jepang dan Bahasa Korea. Ketiganya tergabung dalam rumpun Bahasa Altay. Kalau dilihat dari tata bahasanya banyak ditemukan persamaan terutama pada bagian mencantumkan banyak –akhiran. Sebagai contoh, dalam menunjukkan suatu kata yang mengandung arti jamak dalam Bahasa Turki setiap kata benda mendapatkan akhiran –lar atau –ler. Ingin tahu lebih banyak contoh Bahasa Turki? Bisa ditemukan di buku Turki Yang Tak Kalian Kenal.
Dahulu Turki Pernah Memakai Bahasa Arab
Fenomena tersebut pernah terjaadi ketika Bangsa Turki masih menggunakan Bahasa Utsmani dengan huruf utsmani yang wujudnya dalam alfabet Arab.
Bahasa Turki lahir setelah melewati beberapa fase dalam sejarahnya. Bahasa Turki pertama (İlk Türkçesi) muncull di era kegelapan. Disebut era kegelapan karena tidak ada Bahasa Turkipada masa itu terutama dalam bentuk tulisan tangan yang tersisa dan dijadikan sebagai bukti . Di era tersebut bahasa yang digunakan adalah Bahasa Altay yang kemudian menjadi cikal bakal Bahasa Turki, Bahasa Korea, Bahasa Jepang, Bahasa Mongolia, dsb. Sebelum terpisah menjadi beberapa bahasa, Bahasa Altay hanya dibedakan berdasarkan dialek yang terbagi menjadi dialek Yakutça dan Çuvaşça.
Masih di era kegelapan Bahasa Turki, muncullah Ana Türkçesi dimana bahasa yang digunakan mulai terlihat perbedaannya dengan Bahasa Altay dan terpisah dan pada akhirnya sebagai bahasa sendiri.
Fase berikutnya adalah lahirnya Eski Türkçesi atau Bahasa Turki kuno pada sekitar abad ke-6 sampai 13. Pada masa ini bisa dikatakan sebagai periode pertama munculnya dokumen tertulis berbahasa Turki. Salah satu bukti keberadaan bahasa turki kuno tersebut dapat ditemukan dalam prasasti Orhun. Teks-teks Turki Kuno dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Teks Göktürk : Merupakan teks yang ditulis oleh Bangsa Gokturk diatas batu pada tahun 552-754 M dengan huruf Gokturk yang dikembangkan sendiri oleh Gokturkler. Beberapa prasasti terkenal peninggalan Gokturk diantaranya adalah Kül Tigin, Bilge Kağan Vezir Tonyukuk, dan Köktürk Yazıtları (Orhun Abideleri).
Teks Uygur : Merupakan peninggalan Bangsa Uygur yang tertulis baik diatas batu maupun kertas dengan pengaruh ajaran Budizm dan Maniheizm. Bahasa Uygur saat ini masih banyak digunakan oleh Bangsa Uygur yang tersebar di Asia Tengah termasuk Uyghur-Xianjiang di Cina.
Teks Karahanlı : Merupakan peninggalan Bangsa Karahan pada tahun 840-1212 M. Bangsa Karahan merupakan pendiri pertama pemerintah dengan pengaruh keislaman (termasuk penulisan dalam huruf Arab dan menerjemahkan Al-Quran). Terdapat beberapa karya yang dapat ditemukan, diantaranya Divân-ı Hikmet, Atabetü’l-Hakayık, Dîvânü Lûgati’t-Türk dan Kutadgu Bilig.
Pada abad ke-12 Bahasa Turki mulai menyebar baik ke wilayah barat maupun utara dengan berbagai budaya yang mulai berubah. Perubahan tersebut juga berpengaruh dengan penggunaan Bahasa Turki yang terbelah menjadi Bahasa Turki Barat dan Bahasa Turki Utara-Timur. Bahasa Turki Utara-Timur (Küzey-Doğu Türkçesi) mengalami perkembangan sampai akhirnya terlahir Kazak Türkçesi, Kırgız Türkçesi, Özbek Türkçesi, Uygur Türkçesi dan Tatar Türkçesi. Sedangkan Bahasa Turki Barat (Batı Türkçesi) mengalami beberapa kali revolusi sampai terlahir Bahasa Turki (Türkiye Türkçesi) yang sekarang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Turki.
Perkembangan Batı Türkçesi selanjutnya disebut Eski Anadolu Türkçesi yaitu Bahasa Turki yang digunakan oleh masyarakat Anatolia pada abad ke 13-15. Bahasa tersebut juga digunakan sebagai bahasa tulisan pada masa pemerintahan Selcuk, Utsmani dan penulisan dokumen resmi oleh instansi di kawasan Anatolia. Beberapa karya terbaik dengan Eski Anadolu Türkçesi diantaranya adalah Divanı (Yunus Emre), Nushiye (Risatetü), Mevlit’i (Süleyman Çelebi), Garipname (Aşık Paşa) , syair pujian dan sajak yang ditulis oleh Hoca Dehhani.
Lambat laun Bahasa Turki mendapatkan pengaruh dari Bahasa Arab dan Bahasa Persia sehingga pada abad ke 16-20 muncul Osmanli Türkçesi (Bahasa Turki Utsmani). Selain munculnya bahasa serapan, secara tata bahasa juga banyak mengalami perubahan yang berbeda dari bahasa sebelumnya (Eski Anadolu Türkçesi). Peninggalan Bahasa Utsmani masih banyak ditemukan sampai sekarang termasukdalam bentuk manuskrip Ottoman yang banyak dijadikan rujukan untuk mempelajari sejarah kekhalifan Utsmani.
Pada abad ke-19 muncul gerakan bahasa baru yang diprakarsai oleh Ömer Seyfettin dkk dengan terbitnya majalah Genç Kalemler. Penerbitan majalah tersebut bertujuan untuk melahirkan bahasa baru yang berasal dari bahasa lisan (Gaya Istanbul) dengan mengadopsi beberapa prinsip termasuk prinsip untuk menghapuskan pengaruh Bahasa Arab dan Bahasa Persia.
Sampai pada periode 1928 terjadi revolusi bahasa dimana Pemerintah Turki saat itu yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk memutuskan untuk menghapus penggunaan huruf Utsmani dan menggantikannya dengan huruf latin. Selanjutnya pada tahun 1932 terbentuklah Institut Bahasa Turki (Türk Dil Kurumu) yang bertugas untuk menyederhanakan Bahasa Turki lama dan mematangkan kelahiran Bahasa Turki baru sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan pemerintah saat itu.
Setelah melalui perubahan dari beberapa periode, lahirlah Bahasa Turki (Türkiye Türkçesi) yang disambut sebagai periode Bahasa Turki modern. Bahasa Turki modern inilah yang digunakan oleh masyarakat Turki sampai sekarang dan yang juga menjadi bahasa pengantar di sekolah atupun universitas di seluruh Turki.
(Alfabet Bahasa Turki, foto:/www.izlesene.com) |
Selain Bahasa Turki yang digunakan oleh masyarakat Turki, didalam periode Bahasa Turki modern ini juga lahir Bahasa Turki baru yang digunakan oleh orang Azerbaijan (Azeri Türkçesi) dan orang Turkemenistan (Türkmen Türkçesi). Meskipun tidak sama persis 100%, akan tetapi dari ketiga bahasa tersebut masih memiliki beberapa persamaan terutama dalam perbendaharaan kosakata yang terpengaruh dari bahasa terdahulu. Jadi jangan heran jika memiliki teman asing yang datang dari kedua negara tersebut bisa mempelajari Bahasa Turki lebih cepat daripada kawan-kawan dari negara-negara lain terutama Indonesia.
Semoga penjelasan diatas bisa memberikan pencerahan dan pengetahuan bahwa pelajar di Turki tidak semuanya bisa Bahasa Arab (dan tidak harus bisa) karena memang tidak menggunakan Bahasa Arab melainkan dengan Bahasa Turki baik di lingkungan sosial maupun akademik.
Sumber :
Catatan pribadi dibangku perkuliahan
https://www.edebiyatogretmeni.org/turk-dilinin-tarihi-gelisimi-ve-turkiye-turkcesi
https://www.turkedebiyati.org/turkcenin-gelisim-evreleri-tablo/
https://www.turkedebiyati.org/genc-kalemler.html
Catatan pribadi dibangku perkuliahan
https://www.edebiyatogretmeni.org/turk-dilinin-tarihi-gelisimi-ve-turkiye-turkcesi
https://www.turkedebiyati.org/turkcenin-gelisim-evreleri-tablo/
https://www.turkedebiyati.org/genc-kalemler.html
Roida Hasna Afrilita
Tim redaksi Turkish Spirit, mahasiswi Jurusan Ilmu Pendidikan Bahasa Turki di Canakkale Onsekiz Mart Univeristesi, Canakkale Turki. Pelajar Indonesia asal Magelang Jawa Tengah ini memiliki minat pada konsep dan menejemen pendidikan dan pengajaran. Instagram @roidanana.
Tim redaksi Turkish Spirit, mahasiswi Jurusan Ilmu Pendidikan Bahasa Turki di Canakkale Onsekiz Mart Univeristesi, Canakkale Turki. Pelajar Indonesia asal Magelang Jawa Tengah ini memiliki minat pada konsep dan menejemen pendidikan dan pengajaran. Instagram @roidanana.
EmoticonEmoticon