"Kalkun ini berpikir seperti manusia."
[Salah Satu Peziarah ke Makam Nasruddin Hoca Berfoto di Patung Hoca. Foto +Turkish Spirit] |
Kisah 1
Siapa yang Lebih Besar
Sekelompok orang bertanya kepada Nasruddin Hoca. "Hoca, yang besar apakah Sultan atau petani?"
"Tentu saja petani," jawab Hoca, lalu menambahkan, "Karena
petani menanam gandum. Jika tidak disediakan gandum Sultan akan mati kelaparan."
Kisah II
Berpikir seperti Manusia
Ketika jalan-jalan ke pasar, Nasruddin Hoca terkejut saat melihat
burung beo dijual dengan harga tertulis dua belas emas. Nasruddin Hoca lalu bertanya kepada
orang-orang yang ada di sekitarnya:
"Mengapa burung ini begitu mahal?"
"Ini burung beo," jawab mereka, "Bisa bicara."
Hoca lalu pergi ke rumahnya dan mengambil kalkun yang ada di bawah
kursinya. Lalu kalkun itu dibawa ke pasar.
"Berapa harga kalkun ini?" tanya mereka di pasar.
"Lima belas emas," jawab Hoca.
"Satu kalkun lima belas emas?" tanya mereka terkejut.
"Apa kalian tidak melihat!" timpal Nasruddin Hoca, "Burung beo
sebesar kepalan tangan itu mereka hargai dua belas emas."
"Dia memiliki kelebihan, berbicara seperti manusia," respon mereka. "Terus punya
Hoca bisa apa?"
"Dia berbicara tanpa berpikir," jawab Hoca, "Kalkun ini
berpikir seperti manusia."
Kisah III
Hoca dan Pencuri
Suatu hari seorang pencuri mencuri karung
Nasruddin Hoca. Hoca tidak berusaha mencari karungnya tapi malah pergi ke
pemakaman dan mulai menunggu. Orang-orang dekat yang melihatnya bertanya-tanya:
"Hoca tidak mengejar pencuri tapi apa
yang Hoca lakukan di kuburan?"
"Apa gunanya aku susah-susah mencari pencuri. Sehebat apapun seorang pencuri pada akhirnya dia juga akan datang ke kuburan," jawab Hoca.
"Apa gunanya aku susah-susah mencari pencuri. Sehebat apapun seorang pencuri pada akhirnya dia juga akan datang ke kuburan," jawab Hoca.
Diterjemahkan dari Bahasa Turki oleh Redaksi TS
EmoticonEmoticon