Saya memiliki jiwa petualang dan selalu mencari kesempatan untuk menghadapi tantagan baru.
[Kampus Bahçeşehir Üniversitesi. Foto @education.gsu.edu] |
Berikut adalah pengalaman saya mendaftar kuliah tinggkat S1 (bachelors degree) di Negeri Dua Benua, Turki. Melamar kuliah di Turki adalah hal yang tidak saya rencanakan, walaupun saya sunguh-sunguh mempunyai gairah dan entusiasme untuk menuntut ilmu di negeri yang dikenal sebagai pusat khalifah Islam terakhir itu.
Pada awalnya, saya coba mendaftar kuliah di United Arab Emirates University (UAEU), Al ain, universitas tertua di Uni Arab Emirat. Hanya sekitar 152 km dari Dubai, tempat di mana saya beserta keluarga tinggal selama sebelas tahun.
Namun sayangnya, karena UAEU adalah sekolah lokal dan hanya menerima kurang lebih 12 mahasiswa international (lelaki dan perempuan), rencana saya untuk berkuliah di universitas tertua di Emirat ini pun gagal.
Pada bulan Februari 2016 saya pun harus rela mengikhlaskan 6 bulan yang telah terbuang dan menungu sampai semester ajaran baru, yaitu bulan September 2016 untuk melamar kuliah lagi. Menerima kenyataan surat penolakan dari universitas memang hal yang sangat mengecewakan, tapi hal tersebut tidak menyurutkan saya untuk berjuang demi melanjutkan studi di Perguruan Tinggi yang berkualitas.
Nah, teman-teman pasti bertanya kenapa saya akhirnya memutuskan untuk melamar Perguruan Tinggi di Turki? Berikut adalah dua alasan saya:
Pertama, saya percaya pendidikan yang baik adalah tulang punggung kehidupan yang baik dan selain UAEU, sebagian besar universitas di Uni Arab Emirat adalah waralaba (franchise) dengan universitas-universitas dari benua lain seperti Australia dan Eropa, yang pada umumnya mempunyai tarif biaya kuliah sangat tinggi. Tetapi kualitasnya tidak seperti yang diharapkan, dibandingkan dengan Turki yang memiliki universitas berstandar global dengan harga terjangkau pula.
Kedua, saya memiliki jiwa petualang dan selalu mencari kesempatan untuk menghadapi tantagan baru. Karena rencana pertama telah gagal, rencana kedua bukanlah untuk berkecil hati tetapi rencana kedua harus lebih ekstrim. Oleh sebab itu saya memilih untuk melamar universitas di luar zona nyaman saya, yaitu Turki, tempat yang cukup asing dan mempunyai budaya yang berbeda dari Arab Emirat dan Indonesia.
Setelah memutuskan memilih kuliah di Negeri Dua Benua sebagai pelabuhan menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, saya pun bertekat mencari informasi lebih detail tentang studi di Turki. Pada saat itu memang banyak langkah-langkah yang harus saya pertimbangkan untuk memilih universitas yang cocok seperti. Pertimbangan yang saya pikirkan antara lain adalah universitas pemerintah (negeri) ataukah swasta, biaya, akreditasi, syarat-syarat pendaftaran, bahasa pengantar yang dipergunakan, lokasi dan lain-lain.
Setelah mempertimbangkan dan memutuskan hal-hal yang disebutkan di atas saya mulai mendaftar di beberapa univesitas swasta di Istanbul. Alasan di balik keputusan tersebut adalah karena saya telah kehilangan satu tahun, saya memilih universitas swasta yang pada umumnya tidak meminta nilai YOS atau SAT dan juga berbahasa pengantar Inggris. Selain itu, Istanbul adalah kota yang amat sangat unik. Ia memiliki banyak universitas yang meskipun swasta mempunyai kualitas mendunia. Biarpun biayanya sedikit lebih mahal dari universitas negeri, universitas swasta di Turki tidak semahal universitas-universitas di Uni Arab Emirat.
Meksi terlihat sedikit berliku-liku, pengalaman melamar kuliah di Turki adalah berkah yang tersembunyi. Akibat kegagalan pertama untuk kuliah di UAEU saya mendapatkan kesempatan studi di luar negeri, di kota seperti Istanbul yang kaya akan sejarah, memiliki peninggalan-peninggalan sejarah Islam dan juga dunia modern.
Saya akhirnya memutuskan memilih Bahçeşehir University (BAU) yang terletak di Beşiktaş, Istanbul. Universitas ini tidak saja memiliki keragaman yang sangat unik, mereka juga memiliki 193 persekutuan internasional dan cabang-cabang kampus di kota-kota besar seperti Roma, Wahsington D.C, Batumi, Berlin dan lain lain. Biaya untuk kuliah di BAU adalah $7.800 per tahun untuk S1.
Meski mungkin saja persyaratan-persyaratan masuknya berbeda di setiap universitas swasta di Turki, general requirements secara umum tidak akan jauh berbeda dengan apa yang saya lakukan di bawah ini. Secara khusus, persyaratan untuk mendaftar BAU cukup gampang dan gratis (tanpa ada uang registrasi misalnya). Dokumen-dokumen yang diperlukan adalah:
1. Isi aplikasi online di sin
2. Raport lengkap SMA
3. Personal statement
4. IELTS (min 6.5) dab TOEFL (min IBT 74)
5. Ijasah SMA
6. Photocopy paspor
1. Isi aplikasi online di sin
2. Raport lengkap SMA
3. Personal statement
4. IELTS (min 6.5) dab TOEFL (min IBT 74)
5. Ijasah SMA
6. Photocopy paspor
Semoga bermanfaat.
Ananda Siregar
Calon mahasiswi di Fakultas Komunikasi Jurusan Communication Design di Bahcesehir University, Istabul. Seorang blogger & intern di Teens Talk Middle East.
Calon mahasiswi di Fakultas Komunikasi Jurusan Communication Design di Bahcesehir University, Istabul. Seorang blogger & intern di Teens Talk Middle East.
3 komentar
Write komentardeadline pendaftarannyanya kapan kak?
ReplyKunjungi situs masing masing kampusnya. Mereka punya waktu pendaftaran masing masing
ReplyAssalamualaikum
ReplyKa boleh minta kontak penulisnya gk hehe
Saya mau tau lebih banyak tentang communication desain di turki
Tesekkur ederim
EmoticonEmoticon