Tokoh utama dalam film bernama Angela, seorang gadis Perancis, yang ditampilkan secara tidak bermoral
[Foto www.sinematurk.com/] |
Republik Turki adalah negara dengan tensi dan
intrik politik maha tinggi. Sejarahnya yang panjang, menguasai banyak wilayah
sejak Usmani dan posisi geografis yang strategis membuat Turki selalu berada
dalam sorotan kepentingan-kepentingan negara dan agen-agen lain. Khususnya setelah Usmani runtuh, kontestasi dan perebutan legitimasi berlangsung sengit--dan bukan cuma soal sekulerisme dan islamisme. Untuk mengetahui lebih dekat negara
yang mempunyai sejarah kudeta militer dan kekerasan struktural di masa lalu tersebut kita dapat juga mempelajari sejarah pelarangan dan sensor besar-besaran atas film-film mereka. Berikut ini
adalah sedikit dari banyak film lokal Turki yang dilarang tayang pada masanya.
Pengasuh
Produksi: Asosiasi Para Veteran
Tahun: 1919
[Foto www.sinematurk.com/] |
Pada era menjelang hancurnya Dinasti Usmani,
tepat pada akhir gejolak Perang Dunia I, Film yang diadaptasi dari novel karya
Hüseyin Rahmi Gurpinar dengan judul yang sama Mürebbiye (Pengasuh) ini terbit pertama kali pada tahun 1919 di
Istanbul. Film ini sekaligus menjadi film pertama Turki yang disensor.
Film yang diproduksi oleh Asosiasi Para Veteran
ini ditentang oleh pihak sekutu Inggris dan Prancis yang pada tahun itu memegang
kendali Istanbul. Layangan protes tersebut datang dari salah satu jenderal
Prancis yang bertugas di Istanbul bernama Franchet D’Esperey. "Tokoh utama
dalam film bernama Angela, seorang gadis Perancis, yang ditampilkan secara
tidak bermoral," protes sang jenderal.
Mürebbiye bercerita tentang seorang gadis
Perancis yang bekerja sebagai pengasuh anah di rumah di Dehri Efensi di
Istanbul. Angela datag ke Istanbul karena pacarnya, Maksim. Ketika di Istanbul Angela
selingkuh dengan lelaki lain dan tanpa ampun dibuang oleh sang pacar. Karena tokoh
dalam film tersebut digambarkan sebagai pembantu rumah secara tidak terhormat
dan karena di waktu yang sama Angela digambarkan sebagai perempuan yang suka
bermain laki-laki, pihak sekutu menginginkan film Mürebbiye tidak ditayangkan. Meskipun dilarang, film ini tetap
ditayangkan secara sembunyii-senbunyi.
Dunia yang
Gelap: Asik Veysel
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1952
[Mseum Asik Veysel, Eskisehir. Foto +Bernando J. Sujibto] |
Film berjudul asli Aşık Veysel'in Hayatı, Karanlık Dünya ini diprduksi di Turki pada tahun
1952. Menceritakan kehidupan seorang penyair yang sekaligus penyanyi lagu-lagu rakyat
yang sangat legendaris bernama Asik Veysel. Masa kanak-kanaknya Veysel adalah
seorang yang digerogoti penyakit, lahir dari keluarga miskin di Sivas. Tubuhnya
ringkih dan akhirnya buta total. Ketika menjadi buta, luka dan penderitaan
menjadi topik dalam syair-syairnya. Di samping itu, film ini menyinggung
isu-isu politik di tengah-tengah kehidupan desa di Turki pada masanya yang digambarkan
secara real. Film ini mengeksplorasi luka dan penderitaan seorang Veysel yang benar-benar
menyayat.
Dunia yang
Gelap merupakan film debutan Metin
Erksan dan skenarionya ditulis oleh Bedri Rahmi Eyüboğlu.
Film ini disensor karena mengangkat realitas
kemiskinan dan penderitaan rakyat Turki di tanah Anatolia. "Tidak ada
lahan kering di negeri ini," kata pihak otoritas penyensor dari lembaga pemerintah
pada masanya. Pemerintah tidak ingin membuka aib kemiskinan dan penderitaan
rakyatnya ke publik dan media, termasuk melalui film. Lalu bagian-bagian yang mengangkat
realitas kehidupan desa yang penuh penderitaan dahsyat itu harus dipotong. Tapi,
setahun kemudian film ini pun akhirnya boleh ditayangkan bebas di Turki.
Saudara Dursun
Sutradara: Osman F. SEDEN
Tahun: 1954
Film berjudul asli Kardeş Dursun ini muncul ke layar lebar tahun 1954. Melalui film Saudara Dursun sutradara Osman F. Seden
benar-benar mendapatkan tekanan maksimal dari pihak lembaga sensor di Turki.
Seden diminta harus menghapus sebuah fragmen yang menggambarkan tentang kapal
perang musuh yang digambarkan masuk ke pintu masuk Selat Bosphorus melalui Laut
Hitam. Pihak penyensor tidak ingin melihat ada adegan tersebut dalam filmnya.
Karena adegan itu sama saja dengan menunjukkan bahwa musuh sudah menyerbu
Istanbul pada periode Perang Dunia I menuju hancurnya khalifah Usmani. Meksi
ada sejarah yang mengatakan bahwa pemerintahan Istanbul di akhir Usmani didikte
oleh sekutu Inggris dan Prancis, Turki tidak mau menerima klaim seperti itu.
Karena bagi mereka Istanbul tidak pernah jatuh ke tangan penjajah.
Jalan
Sutradara: Yilmaz GÜNEY, Şerif GÖREN
Tahun: 1982
[Foto www.sinematurk.com/] |
Yılmaz Güney menulis skenario film berjudul
asli Yol ketika dirinya mendekam dalam penjara. Dalam kondisi yang sama--dirinya berada dalam tekanan negara--dari
dalam penjara Yılmaz Güney mengkomando Şerif Gören untuk menyutradai film ini.
Yol dikenal sebagai salah satu film Turki yang sangat berani. Salah satu adegan
di penjara, “kurallara uymayan kapalı
ceza evine gönderilecek" (yang tidak mematuhi peraturan akan dipindah
ke penjara tertutup) merupakan sebuah kritik kepada kondisi masa lalu Turki
yang penuh intrik politik dan militer. Aturan tersebut sebenarnya bersumber
dari “günah işleyen cehenemme gidecek”
(yang berbuat dosa akan masuk neraka).
Namun begitu, pada tahun 1982 film ini
mendapat penghargaan Palem Emas (The Palme d'Or) dari Festival Film Cannes, Prancis. Atas jasa
Fatoş Güney, tahun 1999 film ini bisa ditayangkan dengan bebas di Turki. Meski begitu, secara umum film-film Güney terus berada dalam provokasi yang dikampanyekan negara atas perjuangan dirinya membela dan menyuarakan hak-hak rakyat yang tertindas.
Tembok
Sutradara: Yilmaz GÜNEY
Tahun: 1983
[Foto www.sinematurk.com/] |
Salah satu film Yılmaz Güney yang dilarang
tayang adalah Tembok (Duvar). Film
ini dibuat di Paris dengan dukungan negara Perancis. Film ini bercerita tetang
kerusuhan dan pemberontakan di dalam Penjara tertutup di Ankara. Yılmaz Güney
juga sempat mendekam di penjara tersebut.
Güney, yang memulai karirnya sebagai
sastrawan ini, terkenal dengan film-film realis yang mengambarkan apa adanya ihwal
realitas kehidupan Turki pada tahun 1960 hingga 1980-an. Film-film yang
diprodusinya pasti selalu membakar jenggot para penguasa Turki pada masanya.
Sehingga nyaris dari film-film yang diproduksinya mendapatkan penentangan keras
oleh penguasa Turki.
Habisi Pelacur
Itu
Sutradara: Ömer Lütfi AKAD
Tahun: 1949
[Foto www.sinematurk.com/] |
Film Vurun
Kahpeye diadaptasi dari novel karya Halide Edip, novelis paling berani
menyuarakan hak-hak perempuan dan menentang kelas sosial di masa-masa akhir
Dinasti Usmani dan awal Turki republik. Skenarionya ditulis oleh Ömer Lütfi
Akad dan Selahattin Küçük. Film ini diakui oleh insan perfilman sebagai penanda
film-teater. Kombinasi film dengan pendekatan teknik teater dieksplorasi secara
maksimal dalam film ini.
Vurun
Kahpeye adalah film debutan Ömer Lütfi
Akad sebagai sutradara. Film ini bercerita tentang seorang guru bernama Aliye
yang datang dari pinggiran Istanbul untuk mengajar anak-anak di kota. Karena terjadi
tensi antara kelompok Islamis dan republikan, Ibu Guru Aliye akhirnya terkena
imbas fitnah yang berakhir pada pengarakan dirinya oleh kelompok Islamis,
sebelum akhirnya dibunuh dengan dilempar batu karena dituduh berzina.
Karena fragmen cerita yang menyudutkan
kelompok Islamis, rilis fim ini pun ditentang oleh kalangan konservatif dan
memaksa badan sensor film melarangnya. Namun akhirnya, setelah mengalami sensor
tiga kali film ini pun bisa tayang di Turki.
Balas Dendam
Ular
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1962
[Foto www.sinematurk.com/] |
Cerita dalam film Balas Dendam Ular ini
diadaptasi dari novel karya Fakir Baykurt dengan judul sama Yılanların Öcü. Novel debutan yang
ditulis 1954 (pada usinya 28 tahun) ini
langsung menyabet nomor satu hadiah Yunus
Nadi pada tahun 1958, kemudian dimuat secara bersambung di harian
Cumhuriyet, dan terbit di tahun yang sama.
Satu tahun berikutnya, novel ini menjadi kontroversi
dan membuat murka penguasa karena dinilai berbau propaganda dengan menyuntikkan
perjuangan kelas pekerja/petani kecil. Akibatnya, tugas dirinya sebagai guru
dibekukan dan novel ini pun dilarang.
Tahun 1962 diangkat ke layar lebar oleh
sutradara kawakan Metin Erksan. Film ini pun dilarang dan boleh tayang dengan
syarat harus disensor di banyak bagiannya. Film ini tayang pertama kali untuk
sebuah bioskop di Ankara pada tanggal 23 April 1962, tetapi dilarang oleh
beberapa kelompok yang marah.
Kemudian dengan persyaratan yang ketat film
ini boleh tayang, misalnya harus makin pendek dan isinya lebih halus, pengolahan
pertanian jangan tampak sangat primitif dan dua gadis yang menari tidak boleh tanpa
alas kaki.
Kekeringan
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1963
[Foto www.sinematurk.com/] |
Film berjudul asli Susuz Yaz ini adalah adaptasi dari novel karya Necati Cumali. FIlm
yang tidak lolos Dewan Sensor ini pada tahun 1964 masuk dalam Berlin Film
Festival. Dalam festival tersebut film ini menyabet film terbaik dan
memenangkan penghargaan Beruang Emas. Film Kekeringan pun menjadi pemenang
penghargaan film internasional pertama dalam sejarah sinema Turki.
FIlm yang diperankan oleh tokoh Osman Kocabaş
(Erol Tas) dan kakaknya bernama Hasan Kocabaş (Ulvi Dogan) ini bercerita
tentang konflik pertanian, tentang perebutan pengairan untuk sawah-sawah
mereka. Osman sangat kejam dengan menutup sumber air yang dipunyai oleh
keluarga. Rakyat desa tidak diberi izin oleh Osman untuk mendapatkan air buat
pertanian mereka. Konflik pun muncul pelik. Osman berlagak jahat dan sekaligus
selingkuh dengan istri kakaknya sendiri (redaksi/ts/bje).
Tulisan di atas diolah dari berbagai sumber
EmoticonEmoticon