"Situs yang teridiri dari benteng, rumah batu berbentuk seperti labirin dan gua, jembatan batu dan masjid itu terancam akan tenggelam karena pembangunan dam yang mulai dirampungkan oleh pemerintah Turki."
[Hasankeyf Foto +imctv] |
Salah satu lembaga Eropa yang peduli terhadap situ sejarah bernama Europa Nostra yang bekerja sama dengan Bank Investasi Eropa (EIB) dari Italia menurunkan rilis tentang situs-situs warisan
budaya dan arekeologi yang berada dalam ancaman di tahun 2016. Salah satu dari 7
situs tersebut adalah Hasankeyf, kota
kuno yang terletak di provinsi Batman, tepat di tepi sungai Tigris.
Hasankeyf adalah salah satu kota kuno yang teramat
penting dalam sejarah peradaban di sepanjang sungai Tigris. Kota kuno ini menjadi
penanda bagi peradaban manusia yang silih berganti dengan banyak nama sesuai
dengan sejarah kekuasaan di sekitar Hasankeyf. Banyak teks-teks kuno dan bahkan
kitab suci yang menyebutkan situs bersejarah ini.
Kota Ilānṣurā yang disebutkan dalam teks kuno
Akkadia dan Northwest Semitic dari masa
Mari (1800-1750 SM), peninggalan bangsa
Semit di antara peradaban yang menyebar di Mesopotamia, ditengarai sebagai Hasankeyf
sekarang yang terletak di Turki tenggara. Para ratusan tahun kemudian, di masa
Romawi, kota tua ini dikenal dengan nama Cepha
ia Ciphas, nama yang berasal dari kata Suryani ܟܐܦܐ
(Kefa ia Kifo), yang berarti "batu".
[Foto +Bernando J. Sujibto, 2014] |
Kemudian setelah Islam melakukan ekspansi ke daerah
Syam, sejak sekitar tahun 640, kota ini berganti denngan nama Arab حصن
كيفا (Hisn Kayfa), yang berarti "benteng
batu." Sementara bangsa Armenia yang pernah hidup di sekitar kota tua ini
menyebutnya Harsenkev (Armenia: Հարսնքվ).
Situs yang teridiri dari benteng, rumah batu berbentuk
seperti labirin dan gua, jembatan batu dan masjid itu terancam akan tenggelam
karena pembangunan dam yang mulai dirampungkan oleh pemerintah Turki. Proyek
besar bernama Ilisu Dam untuk tujuan Pembangkit
Listrik Tenaga Air dan irigasi itu akan menenggelam situs tua di Turki.
Meski proyek dam yang
dibangun Turki di sekitar situs Hasankeyf mendapat tentangan keras dari aktivis
budaya dan arkeologi di Eropa, pemerintah Turki tetap bergeming dan melanjutkan
proyek mereka.
Di Turki sendiri, protes pun sering
ditunjukkan oleh mereka yang peduli dengan situs sejarah. Petisi pernah dibuat
untuk menghentikan proyek tersebut. Dan rilis berjudul “2016 Avrupa’nın En Tehlikede Olan 7 Kültür Mirası” ini pun kembali
menjadi konsumsi publik Turki, meski tidak memberikan pengaruh atas kebijakan
bulat pembangunan Ilısu Barajı.
(Diadaptasi
dari berbagai sumber: khusunya dari http://www.imctv.com.tr/)
EmoticonEmoticon