Warga Jakarta bisa berbuka puasa dengan suasana Turki di Festival Kuliner Ngabuburit di Kelapa Gading
[Warga Jakarrta Berbuka Puasa dengan Suasana Turki. Foto +CNN Indonesia] |
Jakarta, CNN
Indonesia -- Jajanan kuliner menjadi salah satu alternatif untuk berbuka
puasa , sehingga begitu banyak penjual dadakan yang menawarkan menu untuk
berbuka puasa.
Penjaja di pinggir-pinggir jalan, restoran ataupun kawasan tertentu pun ikut menyediakan panganan kuliner khas Ramadan.
Salah satunya ada di kawasan Kelapa Gading, tepatnya di La Piazza. Acara tahunan bertajuk 'Festival Kuliner Ngabuburit' ini berlangsung hingga 26 Juni 2016.
Deputy Executive Director Sentra Kelapa Gading, Tommy Laurici, mengatakan untuk festival tahun ini pihak penyelenggara menghadirkan tema bergaya negara Turki.
Penjaja di pinggir-pinggir jalan, restoran ataupun kawasan tertentu pun ikut menyediakan panganan kuliner khas Ramadan.
Salah satunya ada di kawasan Kelapa Gading, tepatnya di La Piazza. Acara tahunan bertajuk 'Festival Kuliner Ngabuburit' ini berlangsung hingga 26 Juni 2016.
Deputy Executive Director Sentra Kelapa Gading, Tommy Laurici, mengatakan untuk festival tahun ini pihak penyelenggara menghadirkan tema bergaya negara Turki.
"Temanya
tentang Turki, yang kami hadirkan lebih pada beberapa makanan turki seperti
roti prata, nasi kebuli, kemudian dari dekorasi, lagu-lagu, serta penampilan
yang bernuansa Turki," katanya saat ditemui CNNIndonesia.com,
beberapa waktu lalu.
Tahun ini, Festival Kuliner Ngabuburit menyuguhkan 49 penjaja makanan yang menyajikan beragam menu dari berbagai daerah di Indonesia maupun Timur Tengah.
"Sebut saja beberapa menu seperti nasi goreng, sate buntel, ayam woku khas Manado, mie Aceh, rawon khas Surabaya, hingga berbagai menu khas Timur Tengah seperti nasi kebuli, kambing guling, martabak mesir, roti prata (canai), juga aneka Kurma. Tak hanya ragam menu makanan, minuman segar pun turut hadir dalam festival ini, seperti es campur Jelly, es kelapa muda butir, Es Krim," ungkap Tommy.
Tommy menambahkan peserta telah dikurasi secara khusus oleh pihak penyelenggara dengan didampingi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami mengajak yang kualitasnya bagus dan disenangi pengunjung, biasanya kami lihat dari progress tahun lalu, kemudian yang hadir 40 persen dari yang lama dan 60 persen baru-baru. Selain itu kami seleksi dari sisi produk yang dipantau oleh BPOM, sehingga makanan yang boleh harus sehat dengan bahan baku higienis," ungkapnya.
Tahun ini, Festival Kuliner Ngabuburit menyuguhkan 49 penjaja makanan yang menyajikan beragam menu dari berbagai daerah di Indonesia maupun Timur Tengah.
"Sebut saja beberapa menu seperti nasi goreng, sate buntel, ayam woku khas Manado, mie Aceh, rawon khas Surabaya, hingga berbagai menu khas Timur Tengah seperti nasi kebuli, kambing guling, martabak mesir, roti prata (canai), juga aneka Kurma. Tak hanya ragam menu makanan, minuman segar pun turut hadir dalam festival ini, seperti es campur Jelly, es kelapa muda butir, Es Krim," ungkap Tommy.
Tommy menambahkan peserta telah dikurasi secara khusus oleh pihak penyelenggara dengan didampingi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami mengajak yang kualitasnya bagus dan disenangi pengunjung, biasanya kami lihat dari progress tahun lalu, kemudian yang hadir 40 persen dari yang lama dan 60 persen baru-baru. Selain itu kami seleksi dari sisi produk yang dipantau oleh BPOM, sehingga makanan yang boleh harus sehat dengan bahan baku higienis," ungkapnya.
Menu
Tak Biasa
Melly, salah satu penjual yang ikut membuka lapak di festival ini, menyajikan panganan khas yang tak biasa. Wanita asli Manado ini mengenalkan satu menu unik yang dapat disantap saat berbuka puasa, yaitu ayam Woku.
"Ini hampir sama kayak ayam rica-rica, cuma lebih banyak rempah kayak daun bawang, kemangi, serai, daun jeruk, serta kunyit. Ini nggak cuma dimasak untuk ayam biasanya, tapi ikan juga," ujar Melly.
Pilihan lainnya adalah menu khas Surabaya, rawon. Tapi, bila rawon yang biasa dijual berkuah hitam dari buah kluwek, di festival tersebut rawon tampil berbeda, yakni dengan kuah berwarna merah.
Yeni, penjual Rawon Merah mengatakan mereka menambahkan cabai merah besar lebih banyak untuk menghasil sajian baru dari rawon tersebut.
"Pedasnya sama saja, tapi kami ganti lebih banyak pakai cabe merah yang besar-besar," kata Yeni.
Melly, salah satu penjual yang ikut membuka lapak di festival ini, menyajikan panganan khas yang tak biasa. Wanita asli Manado ini mengenalkan satu menu unik yang dapat disantap saat berbuka puasa, yaitu ayam Woku.
"Ini hampir sama kayak ayam rica-rica, cuma lebih banyak rempah kayak daun bawang, kemangi, serai, daun jeruk, serta kunyit. Ini nggak cuma dimasak untuk ayam biasanya, tapi ikan juga," ujar Melly.
Pilihan lainnya adalah menu khas Surabaya, rawon. Tapi, bila rawon yang biasa dijual berkuah hitam dari buah kluwek, di festival tersebut rawon tampil berbeda, yakni dengan kuah berwarna merah.
Yeni, penjual Rawon Merah mengatakan mereka menambahkan cabai merah besar lebih banyak untuk menghasil sajian baru dari rawon tersebut.
"Pedasnya sama saja, tapi kami ganti lebih banyak pakai cabe merah yang besar-besar," kata Yeni.
Banyak
Alternatif
Pilihan menu makanan yang beragam menjadi salah satu alasan begitu banyak warga mengunjungi festival ini.
"Pilih ke sini biar gampang, kalau ke satu tempat restoran saja, bosan sih karena variasinya nggak sebanyak di festival seperti ini. Kalau banyak kan memudahkan yang lain juga, dia mau apa tinggal pilih, tidak terpatok satu jenis. Lagi pula kalau festival lebih murah," kata Arif, pengunjung yang datang bersama teman-temannya.
Selain disuguhi beragam menu jajanan, terdapat pula Bazaar Ramadhan yang menjual pernak-pernik kebutuhan selama bulan puasa maupun persiapan menjelang Lebaran, seperti ragam karpet Turki perlengkapan rumah tangga, serta produk perawatan tubuh.
Berbagai atraksi pun turut hadir untuk menghibur seluruh pengunjung Festival Kuliner Ngabuburit sembari menunggu datangnya bedug Maghrib berkumandang. Diantaranya pertunjukan permainan Angklung, Belly Dance, Rampak Bedug, Kolaborasi Musik Gambus, serta penampian spesial dari Opick pada hari ini, Sabtu (18/6).
Festival Kuliner Ngabuburit dan Bazaar Ramadhan hadir setiap hari Minggu-Kamis mulai pukul 16.00-22.00 WIB serta Jumat dan Sabtu mulai pukul 16.00-24.00 WIB. (les)
Pilihan menu makanan yang beragam menjadi salah satu alasan begitu banyak warga mengunjungi festival ini.
"Pilih ke sini biar gampang, kalau ke satu tempat restoran saja, bosan sih karena variasinya nggak sebanyak di festival seperti ini. Kalau banyak kan memudahkan yang lain juga, dia mau apa tinggal pilih, tidak terpatok satu jenis. Lagi pula kalau festival lebih murah," kata Arif, pengunjung yang datang bersama teman-temannya.
Selain disuguhi beragam menu jajanan, terdapat pula Bazaar Ramadhan yang menjual pernak-pernik kebutuhan selama bulan puasa maupun persiapan menjelang Lebaran, seperti ragam karpet Turki perlengkapan rumah tangga, serta produk perawatan tubuh.
Berbagai atraksi pun turut hadir untuk menghibur seluruh pengunjung Festival Kuliner Ngabuburit sembari menunggu datangnya bedug Maghrib berkumandang. Diantaranya pertunjukan permainan Angklung, Belly Dance, Rampak Bedug, Kolaborasi Musik Gambus, serta penampian spesial dari Opick pada hari ini, Sabtu (18/6).
Festival Kuliner Ngabuburit dan Bazaar Ramadhan hadir setiap hari Minggu-Kamis mulai pukul 16.00-22.00 WIB serta Jumat dan Sabtu mulai pukul 16.00-24.00 WIB. (les)
Agniya Khoiri,
Tulisan ini diambil dari CNN Indonesia
Edisi Sabtu,
18/06/2016 07:00 WIB
EmoticonEmoticon