Banyak Cara Melanglang Buana dari Turki

06.23.00

Meskipun Turki secara utuh belum menjadi bagian Uni Eropa, ada instansi tertentu di mana Turki sudah menjadi bagian dari Uni Eropa

[Menara Pisa, Italia. Foto ellowkhan.wordpress.com]
Berhentilah berbohong. Kini saatnya kita berbicara jujur. Apakah kita akan konsisten dengan jawaban cliché "Saya ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik" setiap kali ditanya untuk apa kuliah ke luar negeri? Bagaimana dengan jawaban yang lebih jujur, seperti "saya ingin jalan-jalan!" Yup, begitulah kenyataannya. Kita semua ingin jalan-jalan atau traveling, bahasa yang lebih mampu meromantisasi kata jalan-jalan itu sendiri.

Mungkin saya terlalu berlebihan dalam menjeneralisasi motif orang dalam merantau ke luar negeri; mungkin motif yang terkesan nakal ini hanya berlaku pada diri saya seorang. Tapi kalau kebetulan kalian juga memiliki motif sama seperti saya (merantau keluar negeri karena ingin jalan-jalan dan melihat dunia lebih luas), saya punya berita baik. Di Turki, impian kalian untuk melanglang buana bisa menjadi kenyataan. Bagaimana caranya?

Program Petukaran Pelajar (Exchange Program)

Pernah iri karena teman-temanmu beruntung bisa kuliah di Eropa? Iri, bukan karena pendidikan Eropa yang terkenal sangat bagus, tapi karena sisi lainnya seperti merasakan kuliah di salah satu negara Uni Eropa yang otomatis bisa keluar masuk ke 26 negara Eropa lainnya. Mendengar kemungkinan ini saja mata kamu langsung berninar-binar.
[Foto www.gap360.com]
Berita baik, buat mahasiswa asing di Turki, kalian bisa merasakan privilege yang sama. Bukan karena Turki belum masuk ke Uni Eropa dan juga belum masuk ke teritori Schengen. Tapi ada satu alasan mengapa kamu bisa merasakan hidup di Benua Biru selama maksimal 2 semester yaitu program pertukaran pelajar Erasmus+.

Nah, meskipun Turki secara utuh belum menjadi bagian Uni Eropa, ada instansi tertentu di mana Turki sudah menjadi bagian dari Uni Eropa. Pendidikan, misalnya. Sistem pendidikan di Turki mengacu pada sistem pendidikan Eropa. Ini bisa dilihat dari penerapan sistem ECTS dan sistem pendidikan Bologna di kampus-kampus di Turki. Inilah mengapa di salah satu program departemen pendidkan Uni Eropa (Erasmus+) Turki juga diikutsertakan.

Eramus+ adalah program pertukaran pelajar antar negara Uni Eropa, di mana para mahasiswa bisa mengajukkan diri untuk menghabiskan maksimal dua semester di salah satu kampus yang ada di benua Eropa. Jadi, bagi kamu-kamu yang gila jalan-jalan ini adalah kesempatan emas. Buruan cek website kampusmu dan pelajari persyaratannya. Siapa tahu semester depan kamu bisa ada di Eropa. Bisa menikmati sarapan pagi paling bersejarah dalam hidupmu, seperti menyuruput segelas kopi panas ditemani croissant tepat di tepi sungai Seine sambil menatap kemegahan menara Eiffel!

Staj/Intership di Benua Biru
Selain mengambil mata kuliah, Erasmus+ juga menyediakan program Internship. Penasaran nggak sih bagaimana rasanya bekerja di perusahan-perusahan di Eropa? Siapa tahu dengan mengambil program internship ini kamu jadi terinspirasi untuk menerapkan dunia kerja yang lebih profesional nantinya saat kamu kembali ke Indonesia.

Sama seperti program kuliah, program internship ini juga menyediakan uang saku. Untuk jumlahnya silahkan tanyakan langsung ke International Relations Office di kampusmu.

Mevlana Değişim Programı
[Foto mevlana.cumhuriyet.edu.tr]
Erasmus+ bukanlah satu-satunya program pertukaran pelajar yang ada di Turki. Pemerintah Turki memiliki program yang mereka ciptakan sendiri namanya Mevlana Degisim Programi. Hampir sama seperti Erasmus+, bedanya program Mevlana megutamakan negara-negara di luar Uni Eropa sebagai tujuan studi. Negara-negara yang ada dalam list seperti negara Balkan, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, Indonesia juga termasuk lho. Tapi menurut rumor yang beredar, kita nggak diizinin untuk memilih negara asal. Sebagai opsi, kenapa nggak pilih negara tetangga seperti Malaysia saja, dengan begitu kamu bisa mudik setiap kali ada liburan panjang. Tapi kembali lagi, negara pilihan tergantung dengan kampus asalmu, karena sistem program ini adalah perjanjian antara insitusi bahkan antarjurusan. Kujungi saja website kampusmu untuk memastikannya.

Farabi
[Foto w3.sdu.edu.tr]
Masih berkaitan dengan program pertukaran pelajar. Bedanya yang satu ini berlaku antar kampus di dalam Turki. Jadi kamu ingin merasakan satu atau dua semester di kota lain di Turki, kamu bisa ikut program ini. Tapi hati-hati, pastikan semua mata kuliah yang kamu pilih bisa mengganti mata kuliah yang kamu harus ambil di kampus asal. Bisa-bisa nanti kamu harus ngulang, kalau mata kuliahnya tidak disetujui kampus asal.

Work and Travel 

Masih kuliah tapi juga penasaran gimana rasanya dunia kerja? Ada program yang memfasilitasi kekepoan kamu terhadap dunia kerja, nama program itu Work and Travel. Program ini sangat menarik, bukan hanya program ini memfasilitasi pelajar untuk mengalami dunia kerja, program ini juga memfasilitasi pelajar untuk mengalami dunia kerja DI NEGARA LAIN dan negara tersebut adalah Amerika!

Program Work and Travel ini biasanya berlangsung selama liburan musim panas. Jadi kalau kamu belum punya rencana mau ngapain summer ini, kamu bisa langsung mendaftarkan diri untuk program yang satu ini. Persyaratannya, kamu harus sudah terdaftar disalah satu kampus di Turki. Selain itu kamu juga harus membayar biaya kepada agen Work and Travel sebesar 1800USD belum termasuk harga tiket dan biaya visa.

Program yang satu ini juga bisa menjadi sebuah studi lapangan buat kamu untuk membuktikan apakah ide American Dreams itu benar atau tidak. Menurut beberapa teman saya yang sudah mengikuti program ini, uang yang kamu keluarkan bisa kembali bahkan berlipat ganda selama tiga bulan asal kamu mau kerja keras. Normalnya mereka yang mengikuti program ini hanya terikat pada satu pekerjaan. Tapi kalau kamu mau menghasilkan dolar yang lebih banyak, tidak ada salahnya untuk kerja lebih dari satu kerjaan. Dan beberapa teman saya sudah memperaktikkan hal ini, mereka pun pulang dengan pundi-pundi dolar yang lumayan.

Konferensi Internasional

Bagi kamu yang menggeluti dunia akademis, atau akan terjun ke dunia akademis mengikuti konferensi bisa menjadi nilai plus saat nanti melamar kerja. Bukan hanya mendengarkan pembicaraan keynote speakers, ini saatnya kamu untuk terjun langsung mempresentasikan makalah dan artikel. Syukur-syukur kalau artikel yang kamu presentasikan lolos publikasi di publishing house jurnal internasional

Letak Turki yang secara geografis dekat ke tiga benua, Asia, Eropa dan Afrika, membuat kamu lebih gampang untuk mengikuti konferensi internasional. Dalam artian biaya trasportasi bisa lebih diminimalisir. Di samping itu, kesempatan emas juga buat kamu karena banyak kegiatan konferensi ataupun short course yang akomunadasinya ditanggung panitia. Kamu bisa jalan-jalan gratis plus dapat ilmu. Seru, tidak? Untuk informasi konferensi internasional kamu bisa cek langsung di google, seperti conferencealerts.com yang akan update semua jawdal konferensi.

Solo Traveling
[Candi Borobudur, Indonesia. Foto www.lokopoko.travel]
Saatnya menguji kekuatan paspor hijaumu! Nah, berhubung kamu lagi di Turki, tidak ada salahnya untuk jalan-jalan sendiri. Jika visa adalah hal yang paling menakutkan dalam sejarah paspor Indonesia, kenapa nggak jalan-jalan ke negera bebas visa atau negara yang menyediakan visa alternatif seperti VOA (visa on arrival) dan elektronik visa. Dengan visa hijau, kamu bisa mengunjungi negara-negara yang tidak begitu jauh dari Turki seperti Maroko, Oman, Tajikistan, Yordania dan lain-lain dengan sistem visa altenatif.

Jadi, sekarang kamu sudah tau kan gimana caranya untuk merealisasikan impian mu untuk melanglang buana dari Turki? Sekarang saatnya untuk menjemput kesempatan!


Adhari
Redaksi tim Turkish Spirit. Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris di Universitas Celal Bayar, Manis Turki suka traveling dan menulis. Pernah menerima beasiswa Erasmus Program di Universitatea "Durea de Jos" din Galati, Romania. Blog pribadinya di sini.

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »