Turki dan 'Amunisi-amunisi' dari Jerman

00.22.00

Salah satu hal yang membuat Turki layak diperhitungkan adalah keberadaan pemain-pemain didikan Jerman

[Foto Hakan Çalhanoğlu, Pemain Turki Kelahiran Jerman, dari Akun Twitter @hakanc10]

Ankara - Turki menjadi salah satu tim yang diperkirakan bisa menjadi 'kuda hitam' di Piala Eropa 2016. Tak lain karena mereka punya 'amunisi-amunisi' polesan Jerman.

Keberhasilan Turki lolos ke Prancis sendiri sudah menyisakan sebuah perjalanan menarik. Tak meyakinkan di awal dengan hanya memetik satu poin dari tiga laga pertama, mereka lantas melaju meyakinkan di tujuh pertandingan tersisa.


Lima di antaranya dimenangi dan dua lainnya berimbang. Itu termasuk menaklukkan Belanda, Republik Ceko, dan Islandia, tiga tim yang jadi rival perburuan tiket putaran final. Pada akhirnya seperti diketahui Belanda yang terdepan dan absen.


Salah satu hal yang membuat Turki layak diperhitungkan adalah keberadaan pemain-pemain didikan Jerman. Meski punya kompetisi yang diperkuat nama-nama seperti wesley Sneijder, Lukas Podolski, Nani, Robin van Persie, Ricardo Quaresma, dan Mario Gomez, Turki malah kesulitan mencetak pemain berkualitas dari dalam negeri.


Suntikan kualitas itu pada akhirnya didapatkan dari para keturunan imigran Turki di Jerman. Seperti diketahui, Jerman punya banyak pemain bintang keturunan Turki seperti Mesut Oezil, Emre Can, dan Ilkay Guendogan di tim nasional mereka. Sementara sebagian memilih memperkuat negara tempat tinggal mereka, ada sebagian lainnya yang pulang untuk membela negara asal leluhurnya.


Ada nama-nama seperti Hakan Calhanoglu dan Nuri Sahin serta sejumlah talenta muda, antara lain Yunus Malli, Gokhan Tore, atau Cenk Tosun. Seluruhnya lahir dan ditempat di Jerman.


Beberapa pemain lain yang dibentuk oleh sistem akademi negara lain adalah Oguzhan Ozyakup atau Emre Mor. Ozyakup yang lahir di Belanda menjalani didikan akademi AZ Alkmaar sebelum sempat direkrut Arsenal. Sedang Mor ditempa di Denmark, tanah kelahirannya dan kini memperkuat Nordsjaelland.


Kombinasi pemain-pemain polesan Jerman ini dengan nama-nama senior seperti Arda Turan, Burak Yilmaz, dan Selcuk Inan diyakini punya potensi bagus di Piala Eropa 2016 nanti.


Soal pemain-pemain polesan negara lain ini, Presiden Besiktas Fikret Orman sejak 2014 lalu sudah mengungkapkan pandangannya. Menurutnya sampai Turki bisa mendidik pemain dengan baik, maka ketergantungan terhadap keturunan imigran Turki akan terus tinggi.


"Yang terpenting adalah para pemain, dan mendidik mereka. Turki punya 75 juta penduduk, tapi sebagian besar pemain Turki kami datang dari Eropa," kata Orman dikutip Independent.


"Mereka punya keluarga Turki, tapi 75% pemain Turki dalam tim kami datang dari Jerman, Belanda, atau Belgia. Secara genetik sama, tapi dari 75 juta orang kami tidak bisa menciptakan pemain kami sendiri, tapi Eropa bisa," tandasnya. (raw/krs) 



Sumber tulisan dari http://sport.detik.com/

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »