10 Vandalisme Situs Arkeologi di Turki

17.33.00

"Pelaku vandalism menggunakan alat tulis seperti color spray untuk ‘mengabadikan’ nama mereka dan kekasihnya di batu-batu situs sejarah."

Di balik khazanah dan kekayaan historis dan arkeologis yang tersimpan di tanah Anatolia—yang tercatat sejak sekitar 10.000 tahun SM seperti situs Göbeklitepe, di Şanlıurfa—ada beberapa kelalaian dan aksi-aksi pengrusakan terhadap situs-situs arkeologi di Turki, khususnya situs-situs sejarah yang bukan mainstream dan kurang dikenal sebagai tujuan turis. Jika Anda mengunjungi situs-situs arkeologi sisa-sisa Yunani Kuno di sepanjang pantai Mediteranea yang jumlahnya ratusan itu, jangan terkejut apabila menemukan beberapa situs yang disemprot (color spray) pada dinding-dindingnya.

Vandalisme (merujuk kepada KBBI) adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya). Tindakan vandalisme khususnya terhadap situs-situs kecil dan kurang terkenal (bukan tempat wisata mainstream) cukup mudah ditemui di beberapa situs-situs kuno di Turki yang kurang terawat.

Perilaku vandalisme yang terjadi di kawasan cagar budaya tentu sangat merugikan baik bagi nilai-nilai sejarah dan arkeologi ataupun bagi negara Turki sendiri. Rata-rata pelaku vandalism menggunakan alat tulis seperti color spray untuk ‘mengabadikan’ nama mereka dan kekasihnya di batu-batu situs sejarah.

Ulah dan kebiasaan pemuda Turki ini bahkan sempat terjadi di Italia dan menjadi olok-olokan netizen di seatero Turki. Seperti yang diberitakan oleh Milliyet pada Desember 2015 silam, mahasiswa asal Turki bernama Aziz Mutlu berurusan dengan pihak keamanan kota Roma setelah menuliskan namanya di salah satu tiang di kawasan Fori Imperiali di Roma. Ia mencoba menulis namanya menggunakan uang koin. Setelah membayar denda 200 Euro (sekitar Rp. 2.977. 151) pihak keamanan membebaskanya, namun Mutlu tetap harus membayar ganti rugi sebesar 2000 Euro ke pemerintah kota Roma.

Media Italia Corrieredella Sera mengatakan ‘jejak’ yang ditinggalkan oleh Aziz Mutlu akan bisa dihilangkan setelah melalui proses restorasi yang sensitif dan akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Tim dari media Arkeolojihaber.net menghimpun 10 berita tentang perilaku vandalisme yang terjadidi Turki sepanjang tahun 2015.

1. Tulisan nama pasangan muda-mudi dengan color spray di batu Basal Monolitik di kawasan pemakaman Berberkaya Lahti. Makam ini berada di kota Iznik, Bursa berusia lebih kurang 2200 tahun. 
[Berberkaya Lahti, Bursa]

2. Tulisan dengan colour spray juga bisa ditemukan di tembok kubah peninggalan kekaisaran Seljuk abad 14 di kawasan Seyyid Burhanettin kota Kayseri. 
[Seyyid Burhanettin, Kayseri[

3. Perusakan kawasan relief batuan Herkules di kota Iznik oleh para pencari harta karun. Para pencari harta karun ini melakukan penggalian secara ilegal dan menyebabkan kawasan ini dalam keadaan bahaya kehancuran.
[Herkules, Iznik]

4. Pembakaran masjid Fatihpaşa di Diyarbakir oleh kelompok separatis PKK. Masjid ini merupakan karya arsitektur pertama Turki Osmani di kota tersebut.
[Fatihpaşa, Diyarbakir]

5. Penggalian kawasan Soylemis Hoyuk di Iznik oleh 5 oknum menggunakan alat berat.
[Soylemis, Iznik]

6. Penggantian jendela Masjid Sadrazam İbrahim Paşa (1478) dengan jendela UPVC.
[Sadrazam İbrahim Paşa, Istanbul]

7. Perusakan patung Aristoteles oleh oknum tak dikenal di kawasan kota antik Assos, Çanakkale.
[Assos, Çanakkale]

8. Pelubangan tembok Sadrazam Sinan Paşa Külliyesi untuk jalan lewat truk yang mengangkut material restorasi. 
[Sadrazam Sinan Paşa Külliyesi, Bursa]

9. Penulisan angka oleh para pekerja di tugu Baltallı Kapı, Muğla. Tugu ini berumur 1800 tahun. 
[Baltallı Kapı, Muğla]

10. Pencurian plakat marmer yang berusia 1400 tahun di kawasan arkeologi di Bursa. 
Bursa

Di luar rilis di atas, kami sewaktu traveling menemukan beberapa tindak vandalisme terhadap situs-situs arkeologi, di antara terjadi di Fethiye, Muğla. Color spray di samping ini adalah di salah satu situs tua di Fathiye bernama Telmessos. Telmessos adalah bagian dari The Delian League di bawah raja Athens Yunani Kuno yang berkuasa sejak 477 SM. The Delian League adalah  sistem  Greek city-states yang diberlakukan di kota-kota di bawah kekuasaannya untuk membendung dan melawan Persian Empire. Situs-situs kota yang menjadi bagian dari The Delian League dapat ditemukan di Turki khususnya daerah-daerah pantai Midetaranea. Tapi sayangnya, jejak-jejak peninggalan mereka, khususnya yang tidak menjadi pusat tujuan utama para turis, banyak dirusak dan dibiarkan terbengkalai.


<ts/hpm - ts/bjeben>
(Tulisan ini diadaptasi dari berbagai sumber khususnya http://arkeolojihaber.net/)

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »