Kursi untuk Kelompok Nasionalis

06.06.00

Kursi itu bukan milik kami, kursi itu milik mereka, kelompok nasionalis!

[Tempat Duduk di Kafetaria Kampus, Khusus Kelompok Nasionalis. Foto +Bernando J. Sujibto]
“Eh, kamu tidak boleh duduk di sana,” kata Selin, sahabatku. Aku lalu bangkit dari kursi tersebut. “Memangnya kenapa?” tanyaku.“Hanya golongan mereka saja yang boleh duduk di situ. Lagipula perempuan dilarang duduk di sana.
Spontan aku kaget. Aku ingin bertanya lagi, namun Selin sudah menarikku pergi. Sebenarnya siapa mereka ini?

Percakapan di atas adalah sepenggal pengalaman saya di kampus, yang pada akhirnya saya mengenal identitas mereka sebagai mahasiswa dari kelompok ideologi nasionalis di Turki.

Sejak awal tahun 1930-an, Turki secara resmi mendeklarasikan diri menjadi negara sekuler. Di waktu bersamaan, proyek nasionalisme bangsa Turki dibangun sedemikian masif, yang pada gilirannya melahirkan kelompok nasionalis yang dikenal dengan milliyetçilik dan ülkücülük. Kelompok ini mempunyai simbol khas yang mudah dijumpai di Turki, yaitu mengangkat tangan dan mengatupkan jari tengah, manis dan jempol sebagai isyarat lambang serigala (dikenal dengan kurt); berpakaian rapi setelan jas dan sepatu pantofel gaya Barat sudah menjadi ciri khas kelompok nasionalis sejati di Turki.

Gaya dan perılaku kelompok nasionalis di area kampus juga tak jauh darı cirikhas tadi. Mereka sering berjalan beriringan bersama dengan ketua yang berada di garis depan lalu membelah jalanan dan lorong-lorong fakultas. Belum lagi mereka sering mengadakan parade keliling kampus, mengunjugi semua fakultas, mengajak sesama kaum nasionalis dari semua fakultas untuk beramai-ramai long march berkeliling kampus menyerukan kata-kata yang membangkitkan semangat nasionalisme, tentu saja sambil mengangkat tangan dan menunjukkan isyarat jari serigala.

Perhatian saya lalu tertuju pada fakultas tempat saya belajar. Fakultas saya di kampus Selcuk University adalah pusat gerakan kelompok nasionalis. Fakultas Pertanian yang notabene menghasilkan insinyur-insinyur pertanian handal juga menjadi sarang gerakan nasionalis. Parade keliling kampus seperti biasa selalu dimulai dari fakultasku. Sekitar seratus orang yang mulai berparade dan berbondong-bondong keluar gedung fakultas, kemudian mulai berkeliling. Bisa kalian bayangkan suasananya!

Sejak dua tahun menjadi mahasiswi pertanian, mereka menarik perhatian saya. Bagi saya, tidak masalah jika mereka begitu mencintai negara Turki, menjadi nasionalis sejati. Tapi sungguh ironis ketika melihat fakta yang terjadi di kafetaria fakultas kami. Kursi untuk kami makan saat istirahat makan siang saja dipisah menjadi dua bagian. Jika ada tanda bendera Turki, jangan sekalipun mencoba duduk di sana. Duduklah di kursi dengan meja yang bersih tanpa simbol apapun.

Deretan kursi dengan bendera Turki tersebut telah disulap menjadi area berkumpul khusus untuk mereka. Kami memanggilnya ülkücü. Tidak seorang pun boleh duduk di sana jika memang bukan anggotanya. Apalagi perempuan, dilarang sekali.

Wah, ini namanya diskriminasi, bisik saya dalam hati. Namun hal itulah yang membuat saya mencari tahu, ada kisah apa dibalik kursi untuk kelompok nasionalis ini.

Kenapa perempuan dilarang duduk di kursi mereka?” tanya saya kepada sahabat-sahabat orang Turki.

Dan jawaban yang saya terima tidak pernah membuat saya puas. Katanya anggota gerakan ini hanyalah laki-laki karena dulunya ketika pergerakan ini lahir, semua pengurusnya adalah laki-laki sehingga mereka juga melakukan hal yang sama. Ada pula yang menjawab jangan dipikirkan, Pokoknya saya jangan duduk di situ tanpa menjelaskan apapun dan meminta saya untuk tidak menanyakan hal itu lagi!

Ada sedikit terbesit dalam pikiran saya, apa mungkin karena saya ini orang asing jadi dilarang untuk duduk di sana. Tapi sahabat saya meyakinkan tidak ada hubungannya antara kewarganegaraan saya dan larangan duduk di kursi kafetaria khusus milik mereka.

Kursi itu bukan milik kami, kursi itu milik mereka, kelompok nasionalis!


Citra Bunga Edelweiss
Biasa di panggil Citra. Lahir di Banyuwangi, 10 April 1995. Mahasiswi jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Selçuk Üniversitesi, Konya - Turkey. Instagram: citradele. Facebook: Citra Bunga Edelweiss.

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »