Film-Film yang Dilarang di Turki

14.08.00

Tokoh utama dalam film bernama Angela, seorang gadis Perancis, yang ditampilkan secara tidak bermoral

[Foto www.sinematurk.com/]
Republik Turki adalah negara dengan tensi dan intrik politik maha tinggi. Sejarahnya yang panjang, menguasai banyak wilayah sejak Usmani dan posisi geografis yang strategis membuat Turki selalu berada dalam sorotan kepentingan-kepentingan negara dan agen-agen lain. Khususnya setelah Usmani runtuh, kontestasi dan perebutan legitimasi berlangsung sengit--dan bukan cuma soal sekulerisme dan islamisme. Untuk mengetahui lebih dekat negara yang mempunyai sejarah kudeta militer dan kekerasan struktural di masa lalu tersebut kita dapat juga mempelajari sejarah pelarangan dan sensor besar-besaran atas film-film mereka. Berikut ini adalah sedikit dari banyak film lokal Turki yang dilarang tayang pada masanya. 

Pengasuh
Produksi: Asosiasi Para Veteran
Tahun: 1919
[Foto www.sinematurk.com/]
Pada era menjelang hancurnya Dinasti Usmani, tepat pada akhir gejolak Perang Dunia I, Film yang diadaptasi dari novel karya Hüseyin Rahmi Gurpinar dengan judul yang sama Mürebbiye (Pengasuh) ini terbit pertama kali pada tahun 1919 di Istanbul. Film ini sekaligus menjadi film pertama Turki yang disensor.

Film yang diproduksi oleh Asosiasi Para Veteran ini ditentang oleh pihak sekutu Inggris dan Prancis yang pada tahun itu memegang kendali Istanbul. Layangan protes tersebut datang dari salah satu jenderal Prancis yang bertugas di Istanbul bernama Franchet D’Esperey. "Tokoh utama dalam film bernama Angela, seorang gadis Perancis, yang ditampilkan secara tidak bermoral," protes sang jenderal.

Mürebbiye bercerita tentang seorang gadis Perancis yang bekerja sebagai pengasuh anah di rumah di Dehri Efensi di Istanbul. Angela datag ke Istanbul karena pacarnya, Maksim. Ketika di Istanbul Angela selingkuh dengan lelaki lain dan tanpa ampun dibuang oleh sang pacar. Karena tokoh dalam film tersebut digambarkan sebagai pembantu rumah secara tidak terhormat dan karena di waktu yang sama Angela digambarkan sebagai perempuan yang suka bermain laki-laki, pihak sekutu menginginkan film Mürebbiye tidak ditayangkan. Meskipun dilarang, film ini tetap ditayangkan secara sembunyii-senbunyi.

Dunia yang Gelap: Asik Veysel
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1952
[Mseum Asik Veysel, Eskisehir. Foto +Bernando J. Sujibto]
Film berjudul asli Aşık Veysel'in Hayatı, Karanlık Dünya ini diprduksi di Turki pada tahun 1952. Menceritakan kehidupan seorang penyair yang sekaligus penyanyi lagu-lagu rakyat yang sangat legendaris bernama Asik Veysel. Masa kanak-kanaknya Veysel adalah seorang yang digerogoti penyakit, lahir dari keluarga miskin di Sivas. Tubuhnya ringkih dan akhirnya buta total. Ketika menjadi buta, luka dan penderitaan menjadi topik dalam syair-syairnya. Di samping itu, film ini menyinggung isu-isu politik di tengah-tengah kehidupan desa di Turki pada masanya yang digambarkan secara real. Film ini mengeksplorasi luka dan penderitaan seorang Veysel yang benar-benar menyayat.

Dunia yang Gelap merupakan film debutan Metin Erksan dan skenarionya ditulis oleh Bedri Rahmi Eyüboğlu.

Film ini disensor karena mengangkat realitas kemiskinan dan penderitaan rakyat Turki di tanah Anatolia. "Tidak ada lahan kering di negeri ini," kata pihak otoritas penyensor dari lembaga pemerintah pada masanya. Pemerintah tidak ingin membuka aib kemiskinan dan penderitaan rakyatnya ke publik dan media, termasuk melalui film. Lalu bagian-bagian yang mengangkat realitas kehidupan desa yang penuh penderitaan dahsyat itu harus dipotong. Tapi, setahun kemudian film ini pun akhirnya boleh ditayangkan bebas di Turki.

Saudara Dursun
Sutradara: Osman F. SEDEN
Tahun: 1954

Film berjudul asli Kardeş Dursun ini muncul ke layar lebar tahun 1954. Melalui film Saudara Dursun sutradara Osman F. Seden benar-benar mendapatkan tekanan maksimal dari pihak lembaga sensor di Turki. Seden diminta harus menghapus sebuah fragmen yang menggambarkan tentang kapal perang musuh yang digambarkan masuk ke pintu masuk Selat Bosphorus melalui Laut Hitam. Pihak penyensor tidak ingin melihat ada adegan tersebut dalam filmnya. Karena adegan itu sama saja dengan menunjukkan bahwa musuh sudah menyerbu Istanbul pada periode Perang Dunia I menuju hancurnya khalifah Usmani. Meksi ada sejarah yang mengatakan bahwa pemerintahan Istanbul di akhir Usmani didikte oleh sekutu Inggris dan Prancis, Turki tidak mau menerima klaim seperti itu. Karena bagi mereka Istanbul tidak pernah jatuh ke tangan penjajah.

Jalan
Sutradara: Yilmaz GÜNEY, Şerif GÖREN
Tahun: 1982
[Foto www.sinematurk.com/]
Yılmaz Güney menulis skenario film berjudul asli Yol ketika dirinya mendekam dalam penjara. Dalam kondisi yang sama--dirinya berada dalam tekanan negara--dari dalam penjara Yılmaz Güney mengkomando Şerif Gören untuk menyutradai film ini. Yol dikenal sebagai salah satu film Turki yang sangat berani. Salah satu adegan di penjara, “kurallara uymayan kapalı ceza evine gönderilecek" (yang tidak mematuhi peraturan akan dipindah ke penjara tertutup) merupakan sebuah kritik kepada kondisi masa lalu Turki yang penuh intrik politik dan militer. Aturan tersebut sebenarnya bersumber dari “günah işleyen cehenemme gidecek” (yang berbuat dosa akan masuk neraka).

Namun begitu, pada tahun 1982 film ini mendapat penghargaan Palem Emas (The Palme d'Or) dari Festival Film Cannes, Prancis. Atas jasa Fatoş Güney, tahun 1999 film ini bisa ditayangkan dengan bebas di Turki. Meski begitu, secara umum film-film Güney terus berada dalam provokasi yang dikampanyekan negara atas perjuangan dirinya membela dan menyuarakan hak-hak rakyat yang tertindas. 

Tembok
Sutradara: Yilmaz GÜNEY
Tahun: 1983
[Foto www.sinematurk.com/]
Salah satu film Yılmaz Güney yang dilarang tayang adalah Tembok (Duvar). Film ini dibuat di Paris dengan dukungan negara Perancis. Film ini bercerita tetang kerusuhan dan pemberontakan di dalam Penjara tertutup di Ankara. Yılmaz Güney juga sempat mendekam di penjara tersebut.

Güney, yang memulai karirnya sebagai sastrawan ini, terkenal dengan film-film realis yang mengambarkan apa adanya ihwal realitas kehidupan Turki pada tahun 1960 hingga 1980-an. Film-film yang diprodusinya pasti selalu membakar jenggot para penguasa Turki pada masanya. Sehingga nyaris dari film-film yang diproduksinya mendapatkan penentangan keras oleh penguasa Turki.

Habisi Pelacur Itu
Sutradara: Ömer Lütfi AKAD
Tahun: 1949
[Foto www.sinematurk.com/]
Film Vurun Kahpeye diadaptasi dari novel karya Halide Edip, novelis paling berani menyuarakan hak-hak perempuan dan menentang kelas sosial di masa-masa akhir Dinasti Usmani dan awal Turki republik. Skenarionya ditulis oleh Ömer Lütfi Akad dan Selahattin Küçük. Film ini diakui oleh insan perfilman sebagai penanda film-teater. Kombinasi film dengan pendekatan teknik teater dieksplorasi secara maksimal dalam film ini.

Vurun Kahpeye adalah film debutan Ömer Lütfi Akad sebagai sutradara. Film ini bercerita tentang seorang guru bernama Aliye yang datang dari pinggiran Istanbul untuk mengajar anak-anak di kota. Karena terjadi tensi antara kelompok Islamis dan republikan, Ibu Guru Aliye akhirnya terkena imbas fitnah yang berakhir pada pengarakan dirinya oleh kelompok Islamis, sebelum akhirnya dibunuh dengan dilempar batu karena dituduh berzina.

Karena fragmen cerita yang menyudutkan kelompok Islamis, rilis fim ini pun ditentang oleh kalangan konservatif dan memaksa badan sensor film melarangnya. Namun akhirnya, setelah mengalami sensor tiga kali film ini pun bisa tayang di Turki.

Balas Dendam Ular
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1962
[Foto www.sinematurk.com/]
Cerita dalam film Balas Dendam Ular ini diadaptasi dari novel karya Fakir Baykurt dengan judul sama Yılanların Öcü. Novel debutan yang ditulis  1954 (pada usinya 28 tahun) ini langsung menyabet nomor satu hadiah Yunus Nadi pada tahun 1958, kemudian dimuat secara bersambung di harian Cumhuriyet, dan terbit di tahun yang sama.

Satu tahun berikutnya, novel ini menjadi kontroversi dan membuat murka penguasa karena dinilai berbau propaganda dengan menyuntikkan perjuangan kelas pekerja/petani kecil. Akibatnya, tugas dirinya sebagai guru dibekukan dan novel ini pun dilarang.

Tahun 1962 diangkat ke layar lebar oleh sutradara kawakan Metin Erksan. Film ini pun dilarang dan boleh tayang dengan syarat harus disensor di banyak bagiannya. Film ini tayang pertama kali untuk sebuah bioskop di Ankara pada tanggal 23 April 1962, tetapi dilarang oleh beberapa kelompok yang marah.

Kemudian dengan persyaratan yang ketat film ini boleh tayang, misalnya harus makin pendek dan isinya lebih halus, pengolahan pertanian jangan tampak sangat primitif dan dua gadis yang menari tidak boleh tanpa alas kaki.

Kekeringan
Sutradara: Metin ERKSAN
Tahun: 1963
[Foto www.sinematurk.com/]
Film berjudul asli Susuz Yaz ini adalah adaptasi dari novel karya Necati Cumali. FIlm yang tidak lolos Dewan Sensor ini pada tahun 1964 masuk dalam Berlin Film Festival. Dalam festival tersebut film ini menyabet film terbaik dan memenangkan penghargaan Beruang Emas. Film Kekeringan pun menjadi pemenang penghargaan film internasional pertama dalam sejarah sinema Turki.

FIlm yang diperankan oleh tokoh Osman Kocabaş (Erol Tas) dan kakaknya bernama Hasan Kocabaş (Ulvi Dogan) ini bercerita tentang konflik pertanian, tentang perebutan pengairan untuk sawah-sawah mereka. Osman sangat kejam dengan menutup sumber air yang dipunyai oleh keluarga. Rakyat desa tidak diberi izin oleh Osman untuk mendapatkan air buat pertanian mereka. Konflik pun muncul pelik. Osman berlagak jahat dan sekaligus selingkuh dengan istri kakaknya sendiri (redaksi/ts/bje).

Tulisan di atas diolah dari berbagai sumber


Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »