Kisah Kemanusiaan Seorang Imam Masjid

07.01.00

Tak ada kerugian bagi keluarga yang memberi makan satu piring lebih untuk mereka yang membutuhkan. Rasulullah juga menjadi orang tua asuh bagi 10 anak

[Yusuf Dalkalıç. Foto +Haber 7 ]
Yusuf Dalkılıç adalah nama imam masjid Pırlaklar Cami di pusat kota Kastamonu. Dalam sistem kenegaraan Turki yang sekuler, imam masjid merupakan pegawai negeri sipil yang ditangani oleh negara dan telah lulus ujian seleksi seperti ujian tulis dan wawancara. Sehingga bisa dipastikan kualifikasi imam masjid di Turki terjaga dan tidak semua orang bisa ujug-ujug menjadi imam atau memberikan fatwa tentang agama kepada masyarakat. Dengan gaji pegawai negeri yang pas pasan (2500 TL/bulan, 2015), Dalkılıç mempelopori kegiatan sosial dimulai dari masjid.

Menurut kantor berita Anadolu, setiap hari setelah salat Isya Yusuf Dalkılıç dibantu para dermawan lainnya membagi makanan dan manisan kepada para jamaah secara cuma-cuma. Setelah itu ia asyik bercengkrama mencair dengan para jamaah sambil menikmati teh.

Selain menjalankan rutinitasnya sebagai imam, Dalkılıç juga membantu kebutuhan para jamaah tua, muda dan khususnya yang berkebutuhan khusus. Tahun kemarin Dalgılıç membagikan al-Quran berhuruf Braille kepada 8 jamaah tuna netra.

Yusuf Dalkılıç merupakan warga asli Sinop yang sudah 30 tahun mengabdi di Kastamonu. “30% hidupku saya abdikan untuk menjadi imam, sisanya 70% saya ingin mengabdikan diri untuk melayani masyarakat,” ujarnya sewaktu diwawancara kantor berita Anadolu.

Yusuf Dalkılıç sangat akrab dengan para jamaahnya. Para mahasiswa yang mempunyai masalah sering curhat kepadanya. Mereka yang mempunyai pertanyaan seputar agama biasa pergi kepadanya. Ia tak ubahnya seorang kawan bagi mereka. Kadang Dalkılıç dan mahasiswa-mahasiswa itu pergi piknik bersama.
[Bersama Jamaah. Foto +Haber 7 ]
Bapak dari dua orang anak ini juga menjadi orang tua asuh bagi Zehra (9). Ia mengatakan, “Zehra sekarang kelas 4 SD. Nilai-nilainya baik. Zehra tak berbeda dengan anak-anak kandung saya. Anak anak saya yang lain berumur 10 dan 11 tahun. Zehra memanggil mereka abang dan kakak. Keluarganya menitipkannya ke panti asuhan. Namun menurut saya lingkungan keluarga penting untuk seorang anak. Kami tak merasa keberatan untuk mengasuh Zehra. Tak ada kerugian bagi keluarga yang memberi makan satu piring lebih untuk mereka yang membutuhkan. Rasulullah juga menjadi orang tua asuh bagi 10 anak.”

Ia juga mencari bantuan dari yayasan yang berkenan membantu untuk menjadi donatur. Beberapa waktu yang lalu mereka berhasil mengumpulkan dana untuk membeli tongkat untuk tuna netra.

Demikianlah sedikit kisah dermawan seorang imam di Kastamonu. Semoga kita bisa mengambil pelajaran.


Hari Pebriantok
Salah satu pendiri Turkish Spirit. Mahasiswa asal Sragen sedang studi Jurnalistik di Selcuk University, Konya Turki dan pecinta fotografi.

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »