Manço, Sang Legenda Anatolian Rock

21.02.00

Tahun 1980-an lagu hits yang dihasilkannya antara lain Arkadaşım Eşek (Keledai Sahabatku) yang menceritakan kerinduannya akan suasana desa

[Barış Manço. Foto +Antalya Insider]
Awalnya, tak banyak yang saya ketahui mengenai Baris Manço (BM), kecuali bahwa saya pertama kali belajar Bahasa Turki dari Lagunya yang berjudul Domates Biber Patlıcan (Tomat Cabe Terong). Lagu BM yang lain adalah Nane Limon Kabuğu (Mint Kulit Lemon). Lucu-lucu kan judulnya? Penyanyi legendaris kesayangan masyarakat kok lagu-lagunya bertema sayur mayur dan buah-buahan...

BM, sesuai dengan jamannya, berpenampilan a la Hippie, dengan rambut lebat panjang dikeriting mengembang melewati bahu, senada dengan kumis yang menghiasi bibirnya, melengkung hingga dagu. Belum lagi deretan cincin unik dan besar-besar yang menghiasi jari -jemarinya.

Dalam klip Domates Biber Patlıcan bisa kita lihat BM sedang menari tak beraturan di pantai tropis bersama sekelompok teman pria dan wanita, berbusana pantai warna-warni dan tata rambut yang menyerupai gaya para pemain di film Catatan si Boy dan Dono Indro Kasino.

Tidak selalu berpenampilan casual, BM terkadang berbusana dengan pakaian hitam-hitam seperti Si Pitung, ditambah sabuk pending perak dan kalung manik-manik pajang seperti dalam video klip Halil İbrahim Sofrası. Ada kalanya pula berjas rapi seperti terlihat dalam video klip Süper Baba Anne. Juga bersetelan jas a la The Beatles seperti dalam klip Yol Verin Ağalar Beyler.

Selain Bahasa Turki, lagu BM juga ada dalam Bahasa Inggris, misalnya Lady of The Seventh Sky. Bahkan ada sebuah lagu yang intronya mengingatkan kita akan lagu-lagunya si Raja Dangdut H. Rhoma Irama, yaitu Hal Hal.

Lahir di Istanbul bagian Asia, tepatnya Üskudar, 2 January 1943, BM mewarisi darah seni dari ıbundanya, Rıkkat Uyanık, seorang penyanyi terkemuka pada tahun 1940-an.  Diberi nama “Barış” (Turki: damai) karena BM lahir menjelang Perang Dunia II berakhir. Kakak lelakinya bernama “Savaş” (Turki: Perang) karena lahir ketika PD II sedang berkecamuk. BM memiliki adik perempuan bernama İnci (Mutiara) yang terlahir tak lama sebelum kedua orang tua mereka bercerai pada tahun 1946.

BM melewatkan pendidikan SMA-nya di Galatasaray Lisesi, sebuah institusi pendidikan tertua yang ada di Istanbul dan hingga kini masih menduduki reputasi sekolah terbaik. Di situ pula ia membentuk grup band pertama bernama Kafadarlar, yang bisa diterjemahkan sebagai Para Sobat atau Konco-konco dalam istilah kita.

Masa-masa keemasannya dalam berkarya di bidang musik dimulai sejak tahun 1962. Pada saat itu BM mendirikan band seperti Harmoniler (The Harmonies), berkiblat kepada Elvis Presley dan mulai menyanyikan lagu-lagu rakyat Turki dalam bentuk Rock n Roll. Hal ini juga menjadi pijakan penting terbentuknya aliran musik yang dikenal dengan Anatolian Rock, genre musik perkawinan antara musik tradisional Turki dengan Rock.
Diberi nama “Barış” (Turki: damai) karena BM lahir menjelang Perang Dunia II berakhir. Kakak lelakinya bernama “Savaş” (Turki: Perang) karena lahir ketika PD II sedang berkecamuk. BM memiliki adik perempuan bernama İnci (Mutiara) yang terlahir tak lama sebelum kedua orang tua mereka bercerai pada tahun 1946
Setelah tamat SMA pada tahun 1963, BM pindah ke Eropa dan bermain musik dengan musisi-musisi lokal serta merekam sejumlah lagu dalam bahasa asing terutama dalam bahasa Inggris dan Perancis. Ia kembali ke Turki pada tahun 1967 dan mengalami kecelakaan mobil serius yang membuatnya mengalami bekas-bekas luka di wajahnya. Dengan alasan itu pula BM menumbuhkan kumis untuk menutup bekas lukanya, yang akhirnya kumisnya itu menjadi ikon khasnya bersama rambut panjangnya. Adapun alasan di balik ciri khas rambut panjangnya adalah semacam “balas dendam” karena sewaktu di sekolah dasar, kepalanya selalu diplontos. Karena konon untuk menghindari wabah kutu rambut waktu itu.

Lelah berkolaborasi dengan musisi asing, BM kemudian membentuk band Kaygısızlar (Turki: Kelompok Tanpa Beban) dengan Mazhar Alanson dan Fuat Güner.  Grup ini pun bubar dan tahun 1967 BM membentuk Bariş Manço ve..(Turki: Barış Manço dan..) yang lagi-lagi berkolaborasi dengan musisi luar.  Kali ini menelurkan Dağlar Dağlar! (Pegunungan Pegunungan!) yang terjual hingga 700 ribu copy.

Karir musik BM masih terus berlanjut dengan sejumlah band hingga ia membentuk Kurtalan Ekspres pada tahun 1972, menjadi legenda tersendiri hingga akhir hayatnya. Pada tahun 1980-an lagu hits yang dihasilkannya antara lain Arkadaşım Eşek (Keledai Sahabatku) yang menceritakan kerinduannya akan suasana desa. Lagu ini menjadi populer di kalangan anak-anak hingga kini walau tidak diciptakan khusus untuk anak-anak. Semua murid SD di Turki rata-rata hafal lagu ini, dan bahkan banyak digunakan sebagai nada bel sekolah. Untuk mendengarkannya silahkan cek tautan ini.

Di masa Arkadaşım Eşek tersebut lahir lagu melodius yang disukai kalangan berumur yaitu Gülpembe (Mawar Pink), didedikasikan untuk almarhumah neneknya,

Tak hanya bermusik, BM juga sejak tahun 1988 menjadi pembawa sebuah acara di TRT (Türkiye Radio Televizyon Kurumu), sebuah TV nasional Turki, seperti TVRI di Indonesia. Acara yang bernama 7’den 77’ye (Dari 7 ke 77) itu berisi musik, talk show dan program dokumenter yang kemudian menjadi sangat populer dan membawanya bepergian ke kurang lebih 150 negara di dunia.

Karena populer dengan program TV, karir musiknya memudar, hingga tutup usia pada 1 February 1999. Kematian sang musisi dan penyanyi legendaris ini meninggalkan duka yang sangat dalam di hati masyarakat Turki. Lagu-lagu yang ditinggalkannya masih terus populer antara lain karena syair-syairnya yang syarat makna dan refleksi kehidupan sosial khas BM. Kecintaan masyarakat akan BM antara lain bisa dilihat di kolom komentar dari unggahan lagu-lagunya di internet. Rata-rata berisi doa-doa untuk almarhum, misalnya Nur İçinde Yatsın (semoga ia berbaring dalam cahaya).

Untuk pembaca TS yang budiman, berikut penulis tuliskan syair lagu Arkadaşım Eşek beserta artinya, semoga bermanfaat untuk yang sedang belajar bahasa Turki, terlebih artikulasi BM sangat jelas dan mudah dipahami.

Arkadaşım Eşek/Keledai Sahabatku

Kaç yıl oldu saymadım köyden göçeli/Entah sudah berapa tahun ku tak menghitungnya 
Mevsimler geldi geçti görüşmeyeli/Sejak tak jumpa musim telah datang dan pergi
Hiç haber göndermedin o günden beri/Tak ada kau berkirim pesan sejak hari itu
Yoksa bana küstün mü unuttun mu beni/Apa kau tlah lupa padaku ataukah kau marah

Dün yine seni andım gözlerim doldu/Kemarin lagi-lagi ku teringat padamu dan mataku pun berlinang O tatlı günlerimiz bir anı oldu/hari-hari indah kita biarlah jadi kenangan
Ayrılık geldi başa katlanmak gerek/Perpisahan itu pasti ada dan kita harus terima
Seni çok çok özledim arkadaşım eşek/Ku sangat merindukanmu Keledai Sahabatku

Arkadaşım eş arkadaşım şek arkadaşım eşek/ Ke Sahabatku Ledai Sahabatku Keledai Sahabatku

Yaban tayları çayırda tepişiyor mu/Masihkah anak-anak kuda liar di lembah saling menendang
Çilli horoz kedilerle dövüşüyor mu/Apakah ayam jago berbulu bintik masih sering bertengkar dengan kucing
Sarıkız minik buzağıyı sütten kesti mi/Apakah si Sapi Bule sudah menyapih anaknya
Kuzularla oğlaklar sevişiyor mu/Apakah anak-anak domba dan anak-anak kambing saling menyayangi satu sama lain

Uzun kulaklarını son bir kez salla/Lambaikan telinga panjangmu tuk terakhir kali
Tüm eski dostlarımdan bir haber yolla/Sampaikan salamku teruntuk semua sobat lama
Ayrılık geldi başa katlanmak gerek/Perpisahan itu pasti ada dan kita harus terima
Seni çok çok özledim arkadaşım eşek/Ku sangat sangat merindukanmu Keledai Sahabatku
Arkadaşım eş arkadaşım şek arkadaşım eşek/ Ke Sahabatku Ledai Sahabatku Keledai Sahabatku


Lia Yulianti
Akrab disapa “Lia” atau “Teteh/Eteh/Teh Lia”. Menekuni pekerjaan paruh waktu sebagai penerjemah untuk pariwisata. Ketertarikannya akan sejarah dunia membuatnya tidak kesulitan untuk mencintai sejarah Istanbul dan Turki pada umumnya. Hobi ini pula yang membuatnya menulis buku berjudul Best of Turki (Elex Media Komputindo, 2014) bersama sabahabatnya, Dian Akbaş. Salah satu tulisannya terangkum dalam buku Kumpulan Cerpen Bilik Sastra Jilid 3 (RRI World Service-Voice of Indonesia, 2014). Korespondensi bisa melalui email: lia_oke2001@hotmail.com.

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »