Hasankeyf, Kota Tua dalam Ancaman

15.25.00

"Situs yang teridiri dari benteng, rumah batu berbentuk seperti labirin dan gua, jembatan batu dan masjid itu terancam akan tenggelam karena pembangunan dam yang mulai dirampungkan oleh pemerintah Turki."

[Hasankeyf Foto +imctv]
Salah satu lembaga Eropa yang peduli terhadap situ sejarah bernama Europa Nostra yang bekerja sama dengan Bank Investasi Eropa (EIB) dari Italia menurunkan rilis tentang situs-situs warisan budaya dan arekeologi yang berada dalam ancaman di tahun 2016. Salah satu dari 7 situs tersebut adalah Hasankeyf,  kota kuno yang terletak di provinsi Batman, tepat di tepi sungai Tigris.

Hasankeyf adalah salah satu kota kuno yang teramat penting dalam sejarah peradaban di sepanjang sungai Tigris. Kota kuno ini menjadi penanda bagi peradaban manusia yang silih berganti dengan banyak nama sesuai dengan sejarah kekuasaan di sekitar Hasankeyf. Banyak teks-teks kuno dan bahkan kitab suci yang menyebutkan situs bersejarah ini.

Kota Ilānṣurā yang disebutkan dalam teks kuno Akkadia dan Northwest Semitic dari masa Mari (1800-1750 SM), peninggalan bangsa Semit di antara peradaban yang menyebar di Mesopotamia, ditengarai sebagai Hasankeyf sekarang yang terletak di Turki tenggara. Para ratusan tahun kemudian, di masa Romawi, kota tua ini dikenal dengan nama Cepha ia Ciphas, nama yang berasal dari kata Suryani ܟܐܦܐ (Kefa ia Kifo), yang berarti "batu".
[Foto +Bernando J. Sujibto, 2014]
Kemudian setelah Islam melakukan ekspansi ke daerah Syam, sejak sekitar tahun 640, kota ini berganti denngan nama Arab حصن كيفا (Hisn Kayfa), yang berarti "benteng batu." Sementara bangsa Armenia yang pernah hidup di sekitar kota tua ini menyebutnya Harsenkev (Armenia: Հարսնքվ).

Situs yang teridiri dari benteng, rumah batu berbentuk seperti labirin dan gua, jembatan batu dan masjid itu terancam akan tenggelam karena pembangunan dam yang mulai dirampungkan oleh pemerintah Turki. Proyek besar bernama Ilisu Dam untuk tujuan Pembangkit Listrik Tenaga Air dan irigasi itu akan menenggelam situs tua di Turki.

Meski proyek dam yang dibangun Turki di sekitar situs Hasankeyf mendapat tentangan keras dari aktivis budaya dan arkeologi di Eropa, pemerintah Turki tetap bergeming dan melanjutkan proyek mereka.

Di Turki sendiri, protes pun sering ditunjukkan oleh mereka yang peduli dengan situs sejarah. Petisi pernah dibuat untuk menghentikan proyek tersebut. Dan rilis berjudul “2016 Avrupa’nın En Tehlikede Olan 7 Kültür Mirası” ini pun kembali menjadi konsumsi publik Turki, meski tidak memberikan pengaruh atas kebijakan bulat pembangunan Ilısu Barajı.

(Diadaptasi dari berbagai sumber: khusunya dari http://www.imctv.com.tr/)

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »