Mihrimah, Ekspresi Cinta Mimar Sinan

18.58.00

Dari sekian banyak bangunan yang ia dirikan, ada dua masjid yang ia bangun sebagai ekspresi cintanya kepada seorang perempuan yang tak tersampaikan

[Mihrimah Diperankan oleh Pelin Karahan dalam Drama Muhteşem Yüzyıl. Foto : @Startv.co.tr]
Mimar Sinan adalah arsitek ulung yang hidup pada masa kekhalifahan Usmani, lahir dan dibesarkan di kota Kayseri. Sejak dipercaya oleh Celebi Lutfi Pasa menjadi arsitek di Istanbul tahun 1539 M, tak butuh waktu lama Mimar Sinan dikenal di kalangan elite kekhalifahan Ottoman.

Hingga akhir hayatnya, Mimar Sinan telah membangun 476 bangunan yang terdiri dari  94 bangunan masjid besar, 57 gedung sekolah, 52 bangunan masjid kecil, 48 tempat pemandian, 35 istana, 22 makam, 20 caravanserai, 17 dapur umum, delapan jembatan, delapan gudang penyimpanan, tujuh madrasah, enam pengatur air, dan tiga rumah sakit. Karyanya yang paling terkenal adalah Masjid Sulaiman di Istanbul. Ada pula Masjid Selimiye di Edirne, dan Masjid Banya Bashi di Sofia di Bulgaria.


Namun dari sekian banyak bangunan yang ia dirikan, ada dua masjid yang ia bangun sebagai ekspresi cintanya kepada seorang perempuan yang tak tersampaikan. Hingga saat ini kedua masjid itu pun diberi nama sama seperti nama gadis yang dicintainya, Mihrimah.

Suatu hari pada 21 Maret 1522, setiap sudut Istana Topkapi dipenuhi kegembiraan, hal ini dikarenakan Sultan Sulaiman mempunyai seorang puteri yang baru saja lahir, Puteri Mihrimah. Namanya diambil dari bahasa Persia, Mihir berarti Matahari dan Mah adalah Bulan.

17 tahun pun berlalu, Puteri Mihrimah semakin mempesona. Usia 17 tahun adalah usia yang ideal untuk menikah saat itu. Maka hadirlah dua calon yang ingin menikahi sang puteri. Gubernur Diyarbakir, Rustem Pasa. Dan seorang lagi tak lain adalah Mimar Sinan.

Namun sayang, Mimar Sinan saat itu telah berusia 50 tahun dan juga telah menikah. Sedangkan Rustem Pasa sangat berambisi untuk menikahi Mihrimah. Bahkan ia pun mencoba untuk menyuap beberapa orang di Istana. Akhirnya, Rustem Pasa pun menikahi Mihrimah. Mimar Sinan pun mengubur dalam-dalam cintanya kepada Mihrimah.

Waktu pun berlalu cepat. Sebuah kelaziman jika seorang ningrat membangun sebuah masjid sebagai pelayanannya kepada rakyat untuk beribadah. Maka Mihrimah pun meminta Mimar Sinan untuk membangun sebuah masjid di tempat yang indah di Istanbul.

Nereye yapılmasını arzu edersiniz (Di mana Anda menginginkan dibangun)?” tanya Mimar Sinan kepada Mihrimah.
“Di tempat manapun yang kamu pilih,” jawab Mihrimah.

Maka di Tahun 1540 Mimar Sinan memilih Gerbang dermaga Kota Uskudar (Istanbul bagian Asia) sebagai tempat untuk membangun masjidnya. Peletakan dasar-dasar Masjid ini selesai pada tahun 1548 M. Di hari peresmiannya, Mihrimah mendatangi masjid tersebut bersama Mimar Sinan. Dan ia menjelaskan, butuh sekitar 14 tahun lagi untuk mempercantik dan menghias masjid ini.

Tahun 1562, Mihirmah kembali mendatangi Mimar Sinan. Ia memintanya untuk kembali membuatkannya masjid di tempat lain di Istanbul. Mihrimah juga meminta, masjid ini diberi nama sama dengan masjid sebelumnya, Masjid Mihrimah. Untuk masjid ini, Mimar Sinan membangunnya di Edirnekapi (Istanbul bagian Eropa) karena lokasinya yang tinggi.
[Mimar Sinan Sang Arsitek Ulung. Foto +islami yaşam]
Konon, cinta Mimar Sinan kepada Mihrimah yang tidak tersampaikan menjadi ekspresi cintanya dalam pembangunan dua Masjid Mihrimah ini. Arsitektur dan hiasan seni di dalamnya mengguratkan cinta yang mendalam. Bahkan, konon dua bangunan masjid ini jika dilihat dari dataran yang lebih tinggi dari jauh nampak seperti seorang perempuan. Masjid Mihrimah di Edirnekapi seperti seorang perempuan yang memegang sapu, sedangkan Masjid Mihrimah yang ada di Uskudar seperti seorang perempuan dangan dua kepang rambut mengenakan rok lebar. Imajinasi Minar Sinan tak lain dan tak bukan adalah untuk mengekspresikan sosok Mihrimah.

Selain arsitek ulung, Mimar Sinan juga adalah seorang matematikawan hebat. Dalam pembangunan dua masjid ini ternyata ia menyembunyikan rahasia lain. Ia telah menghitung, bahwa setiap tahunnya, ada beberapa hari antara bulan April dan Mei (konon 21 Maret, sesuai dengan hari ulang tahun Mihrimah) dari dua masjid ini akan nampak pemandangan yang luar biasa, matahari dan bulan dapat disaksikan secara bersama-sama di masing-masing dari kedua masjid ini. Matahari senja yang akan tenggelam dapat dilihat dari masjid Mihrimah yang ada di Edirnekapi, dan bulan yang baru muncul dapat dilihat dari Masjid Mihrimah yang ada di Uskudar. Mihrimah adalah Matahari-Bulan.


Catatan :
Prof. Dr. Ekrem Buğra Ekinci, seorang sejarawan Turki membantah kisah indah ini dan menilai kisah cinta antara Mimar Sinan dan Mihrimah hanyalah dongeng belaka.



Abdul Ghaffar Chodri
Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan alumni Necmettin Erbakan üniversitesi, Konya Turki. Alamat blog di sini.

Silahkan Baca Juga

Previous
Next Post »